Logo Bloomberg Technoz

Seluk Beluk Baterai LFP untuk EV, yang Disebut Gibran Anti Nikel

Wike Dita Herlinda
22 January 2024 10:20

Pengunjung mengisi daya bateraimobil listrik SUV Volvo EX30 saat peluncurannya di Milan, Italia, Rabu (7/6/2023). (Francesca Volpi/Bloomberg)
Pengunjung mengisi daya bateraimobil listrik SUV Volvo EX30 saat peluncurannya di Milan, Italia, Rabu (7/6/2023). (Francesca Volpi/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Istilah lithium ferro phosphate atau LFP sebagai alternatif bahan baku baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) sedang naik daun setelah disinggung-singgung oleh Gibran Rakabuming Raka dalam debat Pilpres 2024 keempat, Minggu malam.

LFP memang menjadi isu besar dalam dunia otomotif global di tengah upaya adopsi massal kendaraan listrik yang ditantang oleh tingginya biaya produksi. Harus diakui, bagian termahal dari sebuah EV adalah baterainya, yang menghabiskan sepertiga dari keseluruhan ongkos produksi sebuah mobil listrik.

Itu sebabnya produsen mobil di China mulai beralih ke baterai LFP, yang lebih murah dibandingkan dengan paket listrik lain yang banyak digunakan. Kini, pabrikan Amerika Serikat (AS) termasuk Ford Motor Co dan Tesla Inc berusaha mengejar ketinggalan.

Dalam debat semalam, Gibran sempat menyinggung bahwa anggota timses Anies-Muhaimin (AMIN), Thomas Trikasih Lembong, menyebar kebohongan publik soal LFP, yaitu bahwa Tesla tidak menggunakan baterai berbasis nikel.

“Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP itu apa timsesnya, tetapi Cawapres enggak paham LFP itu apa, kan aneh. Sering bicara LFP; Tesla enggak pakai nikel, ini kan kebohongan publik, mohon maaf. Tesla itu pakai nikel,” cetus Gibran di sesi debat melawan Muhaimin Iskandar, Minggu (22/1/2024).

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat debat keempat cawapres di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)