Logo Bloomberg Technoz

“Ketika dolar AS tengah menguat [mahal] mungkin jadi menarik dikoleksi. Tetapi, ketika kita baru memulai [investasi], sebaiknya menunggu sentimen koreksi dolar AS terlebih dulu sebelum membeli atau bertransaksi,” ujar Suluh Adil Wicaksono, analis valuta asing dan Business Manager Victory International Futures kepada Bloomberg Technoz, Rabu siang (8/3/2023).

Dalam jangka pendek, dolar AS masih akan menguat menyusul ekspektasi pasar terhadap arah bunga The Fed yang diperkirakan akan kembali meningkatkan agresivitasnya mengerek bunga acuan. Ditambah lagi bila data terbaru pasar ketenagakerjaan Jumat pekan ini semakin menguatkan alasan bagi bank sentral untuk hawkish disusul data inflasi AS pekan depan. 

Menurut Suluh, sentimen pengungkit penguatan dolar AS masih panjang sehingga bila investor masuk mengoleksi dolar AS sekarang, ia masih berpeluang mengantongi untung dari kenaikan pairing USDIDR dalam jangka menengah dan panjang.

Analisis Divisi Riset Bloomberg Technoz, secara teknikal nilai tukar rupiah masih akan melanjutkan pelemahan. Itu tecermin dari breakout trend line indikator MA-100 di mana memperlihatkan ada potensi pairing USDIDR melanjutkan penguatan ke level 15.550. Adapun level support kekuatan rupiah berada di level Rp 15.240 per dolar AS.

Secara teknikal, rupiah berpeluang melanjutkan pelemahan ke kisaran Rp 15.550 per dolar AS (Bloomberg Technoz)

Dalam jangka pendek dan menengah, sentimen The Fed diperkirakan belum akan mereda. Sehingga, peluang masuk ke dolar AS saat ini masih berpotensi memberi untung dalam jangka pendek.

“Jadi, kalau dalam jangka pendek, [masuk] ke dolar AS saat ini cukup menjanjikan [keuntungan],” kata Ibrahim, analis valas dan Diretur Laba Forexindo Berjangka yang memprediksi pairing USDIDR berpeluang ke kisaran 15.350-16.000 dalam tiga bulan mendatang.

Menunggu Sinyal BI

Tekanan terhadap nilai tukar rupiah bukan hanya bersumber dari eksternal. Faktor domestik juga berisiko menambah tekanan terhadap rupiah dalam jangka pendek.

Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro, mengingatkan, permintaan valas berpotensi meningkat pada Mei-Juni nanti untuk kebutuhan impor migas dan barang konsumsi, juga permintaan untuk pembayaran dividen korporasi serta pembayaran utang luar negeri. 

Jadi, ketika Bank Indonesia (BI) masih belum menunjukkan respon moneter yang memadai seperti intervensi pasar atau sinyal kenaikan bunga, tekanan pada rupiah bakal semakin besar pada bulan-bulan mendatang. "Korporasi bisa memajukan jadwal pembelian valas mereka [frontloading] yang dapat mengakibatkan tekanan lanjutan pada nilai tukar," kata Satria pada Bloomberg Technoz.

Ia memprediksi rupiah tahun ini akan meluncur ke posisi Rp 15.800 per dolar AS berdasarkan prediksi bunga acuan The Fed akan terus bergerak naik dan belum diimbangi respon yang memadai dari otoritas moneter domestik. 

Adapun sedikit faktor yang bisa mengerem permintaan dolar AS di pasar, menurut Ibrahim adalah ketika para politisi mulai rajin mencairkan simpanan dolar mereka untuk membiayai kampanye jelang tahun politik.

Meski memiliki peluang penguatan dalam jangka menengah, pairing USDIDR menghadapi risiko pelemahan dalam jangka panjang, demikian analisis Ibrahim. Yaitu begitu pasar sudah memasukkan hitungan perkiraan puncak bunga The Fed, dolar sebagaimana sifat alami safe haven, akan mulai ditinggalkan seiring berkurangnya ketidakpastian arah pasar.

Bagi investor yang ingin memulai investasi atau trading valas, praktisi forex memberi beberapa saran penting yang perlu diperhatikan.

Pertama, cermati data-data penting penggerak pasar yang mempengaruhi langsung nilai valuta. Dalam konteks dolar AS, data makro ekonomi Amerika akan sangat krusial, arah kebijakan The Federal Reserves dan bank sentral di pasar-pasar negara maju, perkembangan geopolitik Ukraina dan perkembangan ekonomi China. Data-data fundamental ekonomi itu tetap mendasar, menurut Ibrahim, termasuk bagi pelaku trading valas jangka pendek. 

Kedua, pahami dan kuasai analisis teknikal. "Ada beberapa aspek atau metode yang harus diperhatikan secara teknikal yang bisa membantu kita membaca arah pergerakan naik atau turun. Itu jadi kunci di mana seorang investor atau trader valas memutuskan masuk atau menunggu," jelas Ibrahim.

Ketiga, pahami produk dan karakter pergerakan. Suluh mengingatkan, prinsip dasar dalam berinvestasi di pasar keuangan termasuk valas adalah memahami karakteristik produk atau instrumen terkait, dalam hal ini adalah currency alias mata uang.

"Learning by doing, trader pemula bisa memulai transaksi dengan mini account dan jumlah lot kecil," jelasnya.

Keempat, pastikan investor bertransaksi memakai jasa pialang yang mengantongi izin legal. "Faktor legalitas perusahaan tempat bertransaksi paling penting, harus punya izin Bappebti Kemendag," tambah Suluh.

(rui/aji)

No more pages