Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Sudah di Atas Rp 15.400/US$, Saatnya BI Naikkan Bunga?

Hidayat Setiaji
08 March 2023 13:07

Bank Indonesia meluncurkan kebijakan term deposit valas mulai 1 Maret untuk mendukung penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah (Bloomberg)
Bank Indonesia meluncurkan kebijakan term deposit valas mulai 1 Maret untuk mendukung penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian melemah. Tekanan kepada Bank Indonesia (BI) pun bertambah, terutama soal arah kebijakan moneter.

Mengutip data Bloomberg, Rabu (8/3/2023), rupiah berada di Rp 15.464/US$ di perdagangan pasar spot pada pukul 11:00 WIB. Melemah 0,74% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak 11 Januari 2023 atau sekitar 2 bulan.

Berbagai upaya telah dilakukan BI untuk menjaga rupiah pasca menaikkan suku bunga acuan hingga 225 basis poin - mulai dari intervensi pasar sampai menawarkan kupon yang lebih tinggi bagi simpanan dana hasil ekspor di dalam negeri. Sayangnya, dolar semakin perkasa, membuat rupiah dan kebanyakan mata uang lainnya terus melorot. Lantas, berapa lama BI dapat bertahan untuk tidak menaikkan suku bunga lagi?

Sejak awal tahun (year-to-date), rupiah masih membukukan penguatan 0,7% di hadapan dolar AS secara point-to-point. Namun, ‘tabungan’ penguatan rupiah terus tergerus.

Sumber: Bloomberg

Hari ini, sentimen utama yang menjadi latar belakang depresiasi rupiah datang dari eksternal. Malam tadi waktu Indonesia, Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell memberikan paparan di hadapan Senat.

Powell menyebut The Fed siap menaikkan suku bunga acuan lebih tinggi lagi jika inflasi Negeri Paman Sam masih ‘panas’ dan pasar tenaga kerja tetap ketat.