Logo Bloomberg Technoz

Semenanjung Korea Memanas, Kekhawatiran Perang Meningkat

Redaksi
10 January 2024 16:10

Ilustrasilatihan militer bersama Amerika Serikat-Korea Selatan. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasilatihan militer bersama Amerika Serikat-Korea Selatan. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hubungan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) tengah memanas. Mulanya Kim Jong Un, pemimpin Korut, menyatakan menjelang tahun baru 2024 bahwa reunifikasi atau persatuan dengan Korea Selatan tidak akan mungkin terjadi. Kim juga mengatakan bahwa dia akan mengubah kebijakannya mengenai Korea Selatan, yang sekarang dianggapnya sebagai musuh.

Setelahnya pada Jumat (5/1/2024), Korut meluncurkan lebih dari 200 peluru artileri. Tensi dua negara yang pernah berperang pada 1950-an itu di Semenanjung Korea makin meningkat. Pihak Korut melakukan serangan di dekat perbatasan maritim yang disengketakan dengan Korsel.

Mengutip Reuters, tindakan Korut ini mendorong Korsel untuk mengambil tindakan yang "sepadan", yaitu menyerang balik. Menurut Kementerian Pertahanan Korsel, mereka menggelar latihan militer dari pukul 3 sore di dekat perbatasan laut barat sebagai respons dari tindakan Korut.

Sebelumnya, AS dan Korsel menyelesaikan latihan militer gabungan pertama mereka di Pocheon, utara Seoul. Latihan yang berlangsung selama seminggu sejak 29 Desember itu bertujuan memperkuat kemampuan operasional aliansi. 

Kim Yo Jong, adik pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, menyatakan bahwa Pyongyang akan segera melancarkan serangan militer jika Korsel berani memprovokasi sedikit saja.