Logo Bloomberg Technoz

Konversi EV Bisa Serap 15,32 GW Listrik, Solusi Isu Oversuplai?

Wike Dita Herlinda
06 March 2023 17:13

Mekanik membongkar motor listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Mekanik membongkar motor listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Digelontorkannya insentif kendaraan listrik diproyeksi memacu konversi dan adopsi electric vehicle (EV) di dalam negeri. Pada akhirnya, kebutuhan terhadap energi untuk baterai kendaraan diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurai isu kelebihan pasok listrik. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, menurut asumsi pemerintah, konsumsi listrik akibat pergeseran masyarakat menuju EV dapat menembus 15,32 gigawatt (GW) per tahun.

“Kalau beralih dr BBM ke baterai akan ada tambahan konsumsi kistrik 15,32 GW,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (6/3/2023).

Asumsi tersebut didapatkan dari potensi konversi kendaraan roda dua menjadi sepeda motor listrik, yang menjadi salah satu fokus sasaran pemerintah dalam program insentif kendaraan listrik.

Penghematan dari sisi pemerintah bisa mencapai Rp32,7 miliar per tahun dengan asumsi masyarakat beralih dari BBM [bahan bakar minyak] ke kendaraan berbasis baterai.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana

Sekadar catatan, dalam hal pembelian EV, pemerintah memberikan insentif untuk 200.000 sepeda motor listrik unit 2023 dengan nilai Rp7 juta per unit. Syaratnya, kendaraan tersebut diproduksi di Indonesia dan memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 40%.