Logo Bloomberg Technoz

China Terapkan Lagi Bea Masuk Batu Bara, Ekspor RI Tak Terimbas

Sultan Ibnu Affan
03 January 2024 11:40

Pengapalan batu bara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur./Bloomberg-Dimas Ardian
Pengapalan batu bara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Indonesia memang terbebas dari kebijakan pengenaan kembali bea masuk batu bara oleh China, tetapi hal tersebut dinilai tidak akan membantu mengatrol kinerja ekspor komoditas energi fosil RI ke Negeri Panda.

Presiden Komisaris HFK International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan kebijakan penerapan kembali bea masuk batu bara oleh China mulai awal tahun ini tersebut akan lebih berdampak ke negara eksportir batu bara jenis metalurgi atau kokas (coking coal).

"Mayoritas batu bara yang dihasilkan Indonesia merupakan batu bara termal yang umumnya digunakan untuk pembangkit listrik dan harganya lebih murah. Kesimpulannya, kebijakan ini tidak berpengaruh untuk eksportir RI," ujarnya saat dihubungi, Rabu (3/1/2023).

Kebijakan China itu sedianya mengatur batu bara kembali akan dikenakan bea masuk, setelah komoditas itu sempat dibebaskan dari tarif impor sejak Mei 2022.

Negara-negara eksportir seperti Mongolia, Rusia, Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Afrika Selatan bakal terkena tarif 6% untuk batu bara termal dan 3% untuk batu bara kokas yang digunakan oleh pabrik baja.