Logo Bloomberg Technoz

Bertaji Meski Produksi Turun

Sementara itu, menurut Ibrahim, perdagangan komoditas tembagajuga terkerek oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) yang kemungkinan bakal memengaruhi permintaan terhadap perusahaan-perusahaan yang menggunakan tembaga sebagai bahan baku utama produknya.

Ibrahim juga tak menampik bahwa outlook pasar tembaga ke depan akan terus bertaji, meski dibayangi oleh proyeksi penurunan produksi akibat adanya penutupan tambang di Panama dan pengurangan produksi oleh Anglo American.

Penyebabnya, menurut dia, konflik perang dunia yang terjadi di Rusia-Ukraina dan juga Israel-Hamas belakangan ini bisa dibilang dapat menimbulkan berkah terhadap permintaan tembaga ke depan, dengan catatan jika ada perdamaian dalam waktu dekat.

"Ada dua peran besar itu, yang akan membutuhkan bahan dasar tembaga untuk pembangunan," ujar dia.

Ibrahim menilai bahwa perusahaan tak begitu mengkhawatirkan pasokan akibat penutupan tambang yang terjadi belakangan ini serta proyeksi pengurangan produksi tembaga yang bakal mengakibatkan kenaikan harga tembaga.

Terlebih, kekhawatiran itu bakal ditepis oleh geliat pertumbuhan ekonomi China yang juga diharapkan bakal mengatrol impor, hingga tren EV yang juga memerlukan tembaga sebagai bahan bakunya.

"Sehingga permintaan untuk tembaga pun cukup besar, apalagi bersamaan dengan adanya tren EV yang sekarang sudah menggeliat, kebutuhan untuk tembaga pasti akan meningkat cukup tajam."

Pergerakan harga tembaga./dok. Bloomberg


Proyeksi Harga

Pada perkembangan lain, Ibrahim memproyeksikan harga komoditas tembaga akan bergerak di kisaran US$8.400—US$9.000-an hingga kuartal I-2024.

Pekan lalu, tembaga turun 1,9% menjadi US$8.448/ton di London Metal Exchange (LME), setelah penutupan Jumat pada level tertinggi dalam hampir empat bulan. Dalam sepekan terakhir, harga tembaga turun 0,75% secara point to point (ptp).

Namun, selama sebulan ke belakang, harga naik 3,09%. Kontrak tembaga untuk tenor 3 bulan di LME pada penutupan Selasa (12/12/2023) dibanderol US$8.355/ton, naik 0,17% dari hari sebelumnya.

(wdh)

No more pages