Logo Bloomberg Technoz

Begini Dampak Badai Matahari Akhir 2023 ke Bumi dan Indonesia

Redaksi
19 December 2023 12:40

Badai Matahari. (Dok: Braňo via Unsplash)
Badai Matahari. (Dok: Braňo via Unsplash)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badai matahari terjadi jelang penutupan tahun 2023, lebih cepat dari prediksi awal bahwa fenomena langkah ini baru akan pada tahun 2025. Badai matahari ternyata menyisakan dampak ke bumi, bahkan sampai Indonesia.

Diketahui solar flare atau jilatan dari api matahari pada Kamis (14/12/2023) pukul 12:12 waktu EST, minggu lalu, terekam oleh  Solar Dynamics Observatory milik National Aeronautics and Space Administration (NASA). 

Jilatan api menjadi penamaan lain badai matahari dimana terjadi pelepasan energi dari titik-titik tertentu. Jilatan terjadi karena adanya gangguan magnetik seiring tidak sinkronnya kecepatan rotasi pada permukaan matahari dan interiornya.

Terjadi lompatan api yang keluar karena kecepatan rotasi ini berbeda dengan garis gaya magnetik matahari. Hal ini pada ujungnya dapat memerangkap plasma matahari. Efek jilatan adalah menghasilkan energi yang kuat hingga menimbulkan risiko bagi para astronot dan pesawat ruang angkasa.

Selain itu badai matahari bisa berpotensi mengganggu sinyal radio, posisi navigasi berbasis satelit tidak akurat, terjadi gangguan kelistrikan di areal lintang tinggi dan satelit, serta gangguan jaringan internet satelit yang dipantulkan melalui satelit.