Logo Bloomberg Technoz

Untuk mengurangi kesenjangan, Putu mengimbau pemerintah untuk lebih mengakomodir harga komoditas agar tidak terlalu tinggi, sehingga masyarakat menengah ke bawah dapat tetap memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

"Lalu, untuk pemerintah, lebih mengakomodir harga agar tidak terlalu tinggi sehingga masyarakat menengah ke bawah dapat tetap memenuhi kebutuhan sehari-harinya," ujar Putu.

Selain itu, nilai konsumsi ini juga dipengaruhi oleh penambahan keranjang indikator yang tercantum di dalam SBH 2022. 

Di dalam SBH 2022 terdapat data 20 komoditas dengan peningkatan bobot terbesar yang dikonsumsi masyarakat. Di urutan pertama adalah, biaya langganan internet dengan bobot 1,40%. Kemudian, tarif listrik 0,92%, bensin 0,65%, minyak goreng 0,47%, dan sigaret kretek mesin (SKM) 0,45%.

Sementara itu, komoditas dengan penurunan bobot terbesar berdasarkan konsumsi masyarakat adalah sewa rumah dengan bobot -1,70%, kontrak rumah -1,31%, tarif pulsa ponsel -0,83%, upah asisten rumah tangga -0,49%, dan tukang mandor -0,43%.

(lav)

No more pages