Logo Bloomberg Technoz

Korsel Guyur Insentif Baterai EV Rp452 T, Saingi Hegemoni China

News
13 December 2023 09:30

Penambang lithium bakal melesat pendapatannya seiring peningkatan permintaan bahan baku baterai untuk mobil listrik (Bloomberg)
Penambang lithium bakal melesat pendapatannya seiring peningkatan permintaan bahan baku baterai untuk mobil listrik (Bloomberg)

Heejin Kim - Bloomberg News

Bloomberg, Korea Selatan (Korsel) meluncurkan paket keuangan sebesar 38 triliun won atau US$29 miliar (setara Rp452,31 triliun) untuk lima tahun ke depan, dengan bertujuan membantu pembuat baterai kendaraan listrik lokal mendiversifikasi rantai pasok mereka seiring dengan seruan Amerika Serikat (AS) mengurangi ketergantungan pada China.

Pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol ingin meningkatkan daya saing industri baterai nasional, mulai dari pertambangan hingga daur ulang, menurut pernyataan surel dari Kementerian Keuangan Korsel pada Rabu (13/12/2023).

Meskipun tiga produsen baterai terkemuka di Korea Selatan – LG Energy Solution Ltd, Samsung SDI Co, dan SK On Co – menguasai hampir separuh pasar global baterai kendaraan listrik di luar China, diversifikasi rantai pasok dan “internalisasi” bahan mentah merupakan hal yang mendesak, kata kementerian.

Insentif tersebut akan berbentuk pinjaman, jaminan kredit, suku bunga pinjaman yang lebih rendah, dan premi asuransi untuk investasi di fasilitas manufaktur di Amerika Utara guna membantu perusahaan menerima keringanan pajak dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA) Presiden AS Joe Biden, kata kementerian tersebut.