Logo Bloomberg Technoz

BI Ramal Ekonomi Global Tumbuh 2,9% Tahun Ini & 2,8% Tahun Depan

Dinda Decembria
23 November 2023 14:13

ilustrasi dolar Amerika Serikat (Dok: Bloomberg)
ilustrasi dolar Amerika Serikat (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat disertai dengan ketidakpastian yang masih tinggi. Terjadi divergensi (perbedaan) perkembangan di sejumlah negara-negara utama.

"Pertumbuhan ekonomi dunia melambat dengan ketidakpastian yang masih tinggi. Ekonomi Amerika Serikat (AS)) tumbuh kuat didorong konsumsi rumah tangga dan jasa yang berbasis domestik. Sementara itu, ekonomi Tiongkok membaik meski masih dalam tren menurun," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode November 2023 di kantornya, Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Pada 2023, lanjut Perry ekonomi global diperkirakan tumbuh 2,9%. Tahun depan, pertumbuhan diperkirakan melambat menjadi 2,8%.

Sedangkan inflasi, lanjut Perry, masih tinggi terutama di negara-negara maju meski secara bertahap mulai mereda. Ini menyebabkan suku bunga acuan, termasuk Federal Funds Rate di AS, masih akan bertahan tinggi dalam waktu yang cukup lama (higher for longer).

Suku bunga yang bertahan tinggi menyebabkan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah di negara-negara maju naik tinggi. Di AS, kenaikan yield juga disebabkan tingginya premi risiko terkait kebutuhan utang untuk kebutuhan pembiayaan fiskal.