Logo Bloomberg Technoz

Berikut penyebab masing-masing penurunan penilaian dari lembaga pemeringkat besar terhadap utang AS:

S&P

Dimulai dari yang paling awal dulu, S&P adalah yang pertama melakukan penurunan penilaian terhadap utang AS pada 2011. Sebabnya adalah kekhawatiran akan meningkatnya defisit anggaran dan utang nasional AS, polarisasi politik di AS yang membuat sulit untuk mencapai kesepakatan tentang kebijakan fiskal, dan ketidakpastian tentang kemampuan AS untuk membayar utangnya jika terjadi gagal bayar.

S&P menyatakan bahwa penurunan peringkat tersebut tidak mencerminkan keraguan atas kemampuan AS untuk memenuhi kewajiban utangnya dalam jangka pendek, tetapi lebih mencerminkan kekhawatiran tentang risiko jangka panjang.

Keputusan S&P untuk menurunkan peringkat utang AS mendapat kritik dari beberapa pihak, yang berpendapat bahwa S&P terlalu pesimistis tentang prospek ekonomi AS dan bahwa penurunan peringkat tersebut akan semakin menyulitkan AS untuk mengatasi masalah fiskalnya.

Namun, S&P mempertahankan keputusannya, dengan mengatakan bahwa penurunan peringkat tersebut diperlukan untuk mencerminkan risiko yang dihadapi AS. Sampai saat ini, S&P masih mempertahankan peringkat utang AA+ untuk AS, dengan prospek stabil.

Fitch

Fitch Ratings menurunkan peringkat utang AS menjadi AA+ pada 1 Agustus 2023. Penurunan peringkat ini merupakan yang pertama kalinya bagi Fitch sejak tahun 1981. Fitch menyatakan bahwa penurunan peringkat tersebut disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu kondisi fiskal AS yang terus memburuk dan kebuntuan soal plafon utang AS.

Fitch menilai bahwa defisit anggaran AS yang terus meningkat, serta utang publik yang semakin besar, akan membebani kemampuan pemerintah AS untuk membayar utang. Adapun lembaga ini menilai bahwa kebuntuan pagu utang AS pada tahun 2023 telah menunjukkan ketidakstabilan politik di AS, yang dapat berdampak negatif pada kepercayaan investor terhadap utang AS.

Fitch menyatakan saat itu bahwa penurunan peringkat tersebut tidak berarti bahwa pemerintah AS akan mengalami gagal bayar. Namun, Fitch menilai bahwa penurunan peringkat tersebut akan meningkatkan risiko gagal bayar pemerintah AS di masa depan.

Fitch memperkirakan neban utang AS akan mencapai 118% dari produk domestik bruto pada tahun 2025 — lebih dari dua setengah kali lebih tinggi dari median 'AAA' sebesar 39%, Mereka memproyeksikan rasio utang terhadap PDB AS akan meningkat lebih jauh dalam jangka panjang, dan meningkatkan kerentanan AS terhadap guncangan ekonomi di masa depan.

Moody’s

Moody's mempertahankan peringkat utang AS di AAA, tetapi mengubah outlook menjadi negatif. Artinya, Moody's dapat menurunkan peringkat utang AS dalam waktu 12-18 bulan ke depan jika defisit fiskal AS tidak berkurang dan kemampuan AS untuk membayar utangnya tidak membaik.

Ada dua faktor utama dari keputusan ini, yaitu peningkatan defisit fiskal AS dan kurang jelasnya kerangka fiskal jangka menengah AS.

Moody's memperkirakan defisit fiskal AS akan tetap tinggi. Dalam konteks bunga acuan yang lebih tinggi, tanpa langkah-langkah kebijakan fiskal yang efektif untuk mengurangi pengeluaran pemerintah atau meningkatkan pendapatan, mereka memperkirakan bahwa defisit fiskal AS akan tetap sangat besar, sehingga secara signifikan melemahkan keterjangkauan utang.

Adapun Moody's menilai bahwa gangguan ekonomi ini akan terjadi pada saat yang penuh tantangan bagi investor, yang harus menghadapi kombinasi defisit fiskal AS yang besar dan inflasi yang terus-menerus.

“Polarisasi politik yang berkelanjutan di Kongres AS meningkatkan risiko bahwa pemerintahan berikutnya tidak akan mampu mencapai konsensus mengenai rencana fiskal untuk memperlambat penurunan keterjangkauan utang,” menurut Moody’s.

(bbn)

No more pages