Logo Bloomberg Technoz

Kembang-Kempis Pengusaha RI Saat Harga Batu Bara Rontok

Sultan Ibnu Affan
06 November 2023 12:40

Pengapalan batu bara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur./Bloomberg-Dimas Ardian
Pengapalan batu bara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Volatilitas harga masih akan menghantui pengusaha batu bara Indonesia hingga akhir tahun ini. Kondisi tersebut diperparah dengan proyeksi kenaikan permintaan yang tidak seberapa dari China saat musim dingin, serta bengkaknya ongkos operasional di tingkat hulu atau pertambangan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia/Indonesian Coal Mining Association (APBI/ICMA) Hendra Sinadia membenarkan harga batu bara saat ini sangat volatil, bahkan mencapai titik terendah sejak Mei 2021.

Walakin, jika dibandingkan dengan 2020, harga batu bara saat ini sebenarnya masih jauh lebih bagus.

Biasanya jelang akhir tahun permintaan menguat, jelang musim dingin. Namun, [tahun ini] kalaupun ada penguatan, tidak terlalu besar.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia

“Tren penurunan harga saat ini diakibatkan pasar yang oversuplai. Produksi meningkat, sementara demand – meski meningkat – tidak mengimbangi pasokan. Ekspor kita ke China masih cukup kuat, lebih dari 30%. Sementara itu, total impor China lebih separuhnya dari Indonesia,” ujarnya saat dihubungi, Senin (6/11/2023).

Hendra menilai kemungkinan harga batu bara mengalami penguatan signifikan sampai dengan akhir tahun ini sangat tipis. “Biasanya jelang akhir tahun permintaan menguat, jelang musim dingin. Namun, [tahun ini] kalaupun ada penguatan, tidak terlalu besar.”

Tren harga batu bara./dok. Bloomberg