Logo Bloomberg Technoz

Ini Sebab Industri Batu Bara RI Kebal Krisis Meski Harga Merana

Sultan Ibnu Affan
03 November 2023 11:05

Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)
Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pasar batu bara global yang sedang ditekan sentimen luberan stok dalam negeri China dinilai tidak akan berdampak serius bagi perusahaan di Indonesia, meski RI merupakan pemasok terbesar sumber energi fosil itu ke Negeri Panda.

Founder Traderindo sekaligus analis komoditas Wahyu Laksono mengatakan pelemahan harga batu bara sudah menjadi kenormalan baru saat ini, baik karena faktor siklus maupun musiman.

“Waktu batu bara anjlok sekitar 2008 atau 2014—2016, memang banyak perusahaan pertambangan batu bara yang tutup atau setidaknya krisis. Namun, saat ini dan dalam jangka panjang [permintaan] batu bara masih sangat potensial dan strategis sebagai komoditas energi,” ujarnya, Jumat (3/11/2023).

Batu bara, kata Wahyu, masih akan terus memiliki pangsa pasar yang pakem untku sektor energi dalam 10—20 tahun ke depan, meski mayoritas negara di dunia makin fokus pada kebijakan transisi energi dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

“Apalagi krisis geopolitik masih sangat rentan bagi sektor energi. Terbaru ada konflik Israel-Hamas. Negara Eropa pun menyerah dan menelan ludahnya sendiri karena krisis energi pascainvasi Rusia ke Ukraina,” lanjutnya.