Logo Bloomberg Technoz

Tahun lalu menjadi momentum yang membingungkan bagi semua investor kripto. Penyebabnya, banyak proyek yang dianggap memiliki prospek bagus ternyata hancur, termasuk TerraLuna dan FTX. Ini membuat harga semua koin kripto jatuh berjamaah.

Data yang dikumpulkan Bloomberg News menunjukkan harga Bitcoin pada 2022 anjlok 64%. Pada awal tahun harganya sekitar US$ 47.300 dan di akhir tahun mendekati US$ 16.500.

Transaksi koin kripto (Sumber: BIS)

Untuk menyelidiki pola perdagangan kripto, peneliti BIS membangun database penggunaan investor ritel dari bursa kripto di 95 negara, dengan rentang data Agustus 2015 hingga Desember 2022.

Tim Peneliti menemukan dalam rentang penelitian itu, ketika harga kripto naik, makin banyak investor yang masuk ke pasar kripto untuk berinvestasi. Jumlah rata-rata pengguna aktif harian membengkak menjadi lebih dari 30 juta di seluruh dunia dari 100.000 pengguna.

Namun sayangnya, banyak investor ritel yang masuk ke pasar kripto karena tertarik tren kenaikan harga saja dan berharap harga naik terus padahal ini tidak mungkin terjadi.

Ketika kondisinya seperti tahun lalu mereka inilah yang menjadi korban. Tahun lalu terjadi peningkatan aktivitas perdagangan kripto karena adanya penyesuaian portofolio di mana investor besar menjual aset kripto ke pasar dan dibeli oleh investor ritel dengan niat untuk mengurangi kerugian.

“Pola harga menunjukkan bahwa investor yang lebih besar dapat menjual aset mereka kepada yang lebih kecil sebelum penurunan harga yang tajam. Dengan demikian, pemegang besar mendapat untung dengan mengorbankan investor kecil," tulis para peneliti BIS.

--Dengan bantuan dari Emily Graffeo.

(bbn)

No more pages