Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi AS Diramal Hampir 5%, Mengapa Justru Jadi Alarm Resesi?

Ruisa Khoiriyah
26 October 2023 12:40

Bendera Amerika (Dok. Envato)
Bendera Amerika (Dok. Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar keuangan merah membara hari ini. Hampir semua mata uang dunia ambruk melawan dolar AS yang tak terbendung kekuatannya. Pasar saham juga terperosok dengan para pelaku pasar ramai-ramai mengurangi posisi di aset-aset berisiko.

Gelombang jual yang deras di pasar keuangan global terutama karena para pelaku pasar mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang akan diumumkan nanti malam waktu Indonesia. Angka pertumbuhan ekonomi AS kuartal III-2023 menjadi topik panas yang membuat pasar gelisah.

Maklum, data itu akan menjadi petunjuk keberlanjutan kebijakan bunga tinggi Federal Reserve, bank sentral AS. Di pasar swap, para pedagang menaikkan taruhan bahwa the Fed akan kembali menaikkan 25 bps pada Desember nanti dengan probabilitas 30%.

Angka pertumbuhan ekonomi AS juga akan memberi gambaran apakah benar perekonomian terbesar di dunia itu bakal bisa terhindar dari resesi, atau justru sebenarnya menjadi sinyal dimulainya resesi mulai kuartal IV ini.

Pertumbuhan ekonomi AS terakselerasi (Bloomberg)

Berdasarkan konsensus yang dihimpun Bloomberg, para ekonom memperkirakan Gross Domestic Product AS akan mencapai 4,5% pada kuartal III lalu, naik dari 2,1%.