Logo Bloomberg Technoz

Searah dengan Wall Street dan Bursa Asia, IHSG Merah

Hidayat Setiaji
26 October 2023 09:17

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada perdagangan pagi ini. Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) lagi-lagi menjadi penyebab investor meninggalkan aset-aset berisiko di negara berkembang.

Setelah sempat terkoreksi, yield obligasi pemerintah AS naik lagi. Kemarin, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di 4,953%. Melonjak dibandingkan hari sebelumnya yang masih 4,84% atau terjadi kenaikan 11,3 basis poin (bps).

Kenaikan yield instrumen tersebut membuat pelaku pasar berbondong-bondong meninggalkan aset berisiko, apalagi di negara berkembang. 

Pada Kamis (26/10/2023), IHSG mengawali hari di 6.833,98. Turun tipis hampir flat 0,01% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Seiring perjalanan, koreksi IHSG kian tebal. Pada pukul 09:11 WIB, IHSG sudah minus 0,23%.