Logo Bloomberg Technoz

Importir Panik Borong Valas Bikin Rupiah Amblas Dekati Rp16.000

Redaksi
23 October 2023 16:46

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah hari ini mendapat tekanan luar biasa besar sejak pembukaan perdagangan di pagi hari di pasar spot maupun di pasar derivatif hingga nyaris menembus level psikologis baru di Rp16.000/US$.

Di pasar spot, harga dolar AS hari ini ditutup di level Rp15.935/US$, melemah 0,38% dibanding posisi penutupan pekan lalu. Sementara di pasar Nondeliverable Forward (NDF), rupiah juga tergerus ke Rp15.950/US$. Adapun kurs tengah Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) ditutup melemah 87 bps ke kisaran Rp15.943/US$, Senin (23/10/2023).

Tekanan rupiah yang sudah langsung terjadi sejak bursa dibuka, mengindikasikan ada panic buying oleh para importir. Pelaku pasar yang enggan mengidentifikasi diri, menyatakan, pagi hari ini terlihat ada aksi beli yang massif di pasar spot valas dari para importir yang diduga dilatarbelakangi kepanikan melihat rupiah semakin terbenam. Maklum di konter-konter bank, harga dolar AS sudah dipatok Rp16.000/US$ sejak pekan lalu. 

Rupiah nyaris menembus Rp16.000 hari di pasar spot maupun derivatif hari ini bila Bank Indonesia tidak mengeremnya dengan intervensi. Melihat pergerakan rupiah hari ini, terbaca bahwa BI masuk mengguyur pasar dengan dolar AS sekitar pukul 13.43 WIB di mana nilai rupiah yang semula sempat menyentuh Rp15.962/US$, berbalik sedikit menguat ke Rp15.940/US$ dan akhirnya berhasil ditutup di Rp15.935/US$.

Kejatuhan rupiah hari ini menjadi yang terdalam kedua di kawasan Asia, dengan nilai ringgit Malaysia terperosok hingga 0,48% menjadi yang terlemah di kawasan. Selain rupiah dan ringgit, dong Vietnam juga kehilangan 0,25% melawan dolar AS. Sedangkan rupee India melemah hingga 0,07%. Sementara baht Thailand yang dari pagi tertekan dolar AS, sampai sore ini berhasil membalik arah dengan penguatan tipis 0,08%.