Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Dolar Jebol Rp16.000, Pemilu 2024 Dibayangi Beras dan BBM Mahal

Ruisa Khoiriyah
23 October 2023 15:05

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dinamika perpolitikan Indonesia semakin panas beberapa waktu terakhir dengan semakin dekatnya jadwal Pemilu dan Pilpres 2024, dibayangi kejatuhan nilai tukar rupiah yang semakin dalam.

Penyelenggaraan 'pesta demokrasi' yang tinggal hitungan bulan dipastikan akan semakin panas dengan outlook perekonomian yang dibebani pelemahan rupiah, di mana itu bisa kian memicu kenaikan harga barang kebutuhan penting seperti BBM dan beras.

Kurs dolar AS di bank-bank dalam negeri sudah dijual di atas Rp16.000/US$ beberapa hari terakhir. Di pasar spot, nilai rupiah juga memimpin pelemahan terburuk di Asia sampai siang ini dengan bergerak di kisaran Rp15.947/US$. Pelemahan rupiah tak terjeda dengan superioritas dolar AS yang semakin besar di tengah aksi pemodal global yang terus memburu safe haven seperti the greenback dan emas, karena krisis geopolitik Timur Tengah.

Pelemahan nilai tukar berbahaya bagi perekonomian dan bisa membuat rumah tangga semakin miskin kehilangan daya beli. Rupiah yang terus melemah mengimplikasikan harga dolar Amerika yang kian mahal di mana itu bisa makin membebani neraca pembayaran Indonesia yang sejauh ini masih bergantung pada impor minyak untuk kebutuhan energi alias BBM

Harga barang yang diimpor dari mancanegara jadi semakin mahal karena rupiah memburuk. Alhasil, ada potensi inflasi dari kegiatan importasi barang (imported inflation).