Logo Bloomberg Technoz

Marak Investasi Bodong, Literasi Keuangan Perlu Ditingkatkan

Tara Marchelin
17 February 2023 17:15

Ilustrasi Rupiah (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali, mengungkapkan literasi keuangan menjadi solusi agar masyarakat tidak terjebak dalam investasi bodong. Ia mengatakan bahwa masyarakat perlu benar-benar menyadari risiko dalam investasi yang mereka lakukan. 

“Selama masyarakat hanya melihat janji dan keuntungan maka mereka akan selalu terjebak. Itu terjadi sejak 30 tahun yang lalu, 10 tahun yang lalu, sampai hari ini masih sama. Setiap orang harus menyadari bahwa ada resiko. Setiap kali orang menjanjikan keuntungan yang besar, risikonya juga semakin besar,” kata Rhenald di Jakarta.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selama 9 tahun terakhir, indeks literasi dan inklusi keuangan Indonesia terus meningkat. Tahun lalu, tingkat literasi keuangan Indonesia berada di level 49,68% dengan inklusi keuangan berada di level 85,10%.

Dilihat dari sektor keuangan, tingkat literasi tertinggi berada di sektor perbankan yaitu sebesar 49,93%. Sementara, literasi terendah berada di sektor pasar modal yaitu sebesar 4,11%. 

Selama Januari 2023, Satgas Waspada Investasi (SWI) OJK juga menemukan 10 entitas yang menawarkan investasi tanpa izin. Dua entitas melakukan kegiatan money game, dua entitas melakukan kegiatan aset kripto tanpa izin, dua entitas menjalankan kegiatan penyelenggaraan haji dan umroh. Termasuk ada empat entitas melakukan kegiatan tanpa izin lainnya. Selain itu, SWI OJK  juga menemukan 50 pinjaman online tidak berizin.

Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI), Tongam L Tobing. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)