Logo Bloomberg Technoz

BBM Terimbas Depresiasi Rupiah, Pembatasan Pertalite Kian Urgen

Sultan Ibnu Affan
03 October 2023 15:40

Ilustrasi Fasilitas Pengeboran Minyak (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Fasilitas Pengeboran Minyak (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah dinilai harus segera membakukan aturan pembatasan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, di tengah risiko makin naiknya harga bensin nonsubsidi akibat pemburukan depresiasi rupiah dan tekanan harga minyak dunia.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan nilai tukar juga merupakan komponen krusial penyusun biaya produksi BBM di Indonesia. Dengan demikian, sekalipun harga minyak dunia melandai, jika  dolar AS menguat, ongkos produksi energi tetap akan membengkak.

“Pelemahan nilai tukar rupiah akan meningkatkan biaya produksi, mengingat benchmark harga minyak dunia berbasis dolar AS,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (3/10/2023).

Deviasi pada APBN 2024 bisa cukup besar apabila harga minyak persisten di atas US$90/barel dan nilai tukar rupiah persisten di atas level Rp15.500/US$.

Kepala Ekonom Bank Permata Josue Pardede

Di pasar spot siang ini, persandingan USD/IDR sudah diperdagangkan di atas Rp15.600/US$. Rupiah bahkan sempat menyentuh level tertinggi di Rp15.613/US$ pada pukul 11:38 WIB.

Nilai rupiah sudah sangat dekat dengan level support terkuatnya hari ini di Rp15.620/US$ dan akan menguji pelemahan lebih lanjut di Rp15.638/US$, yang –bila tertembus– akan menjadi level terlemah rupiah tahun ini.