Logo Bloomberg Technoz

Proyek tersebut diperkirakan memakan belanja modal hingga US$1,4 miliar atau sekitar Rp21 triliun. Tak sendiri, Inpex-yang memegang mayoritas saham (65%) menggarap proyek ini, bersama dengan dua partnernya yakni PT Pertamina (20%) dan Petronas (15%).

2. Lapangan Gas Arun

Proyek CCS yang berlokasi di Aceh ini telah resmi diteken oleh Kementerian ESDM dan Gubernur Aceh pada Maret lalu. Pengembangan fasilitas dan pengoperasian CCS di lapangan gas Arun ini dilakukan oleh PT. Pembangunan Aceh (PEMA) dan Odin/Carbon Aceh Pty Ltd.  

3. Sunda Asri-Basin

Wilayah cekungan yang berlokasi di bagian barat laut Jawa, atau selat Sunda ini dinilai memiliki potensi penyimpanan karbon hingga 2 giga ton. Pryoek rencananya akan dikerjakan oleh Pertamina dan ExxonMobil.

4. Kutai
 
Proyek CCS/CCUS Kutai and South Asri Basinini terletak di Provinsi Kalimantan Timur ini rencananya akan digarap oleh Pertamina dan Chevron.  Kedua perusahaan itu juga telah menghitung biaya investasi yang digelontorkan sekitar US1,1 miliar (Rp17,7 triliun). Wilayah itu disebut berpotensi memiliki penyimpanan karbon hingga 3,5 juta ton per tahun.

5. Tangguh

Proyek CCUS berlokasi di lapangan Tangguh, Papua Barat. Proyek digarap oleh BP Indonesia Tangguh yang menelan biaya investasi sebesar US$948 juta. Proyel selesai dan mulai berjalan diharapkan pada 2026. Proyek mampu menekan emisi karbon hingga 25 juta ton per tahun. Lapangan migas ini  berpotensi memiliki penyimpanan karbon sebesar 550,7 juta ton.

6. Gundih

Proyek CCUS berlokasi di Blora, Jawa Timur dioperasikan oleh Pertamina CoE ITB, dan J-Power. Proyek ini memiliki potensi penyimpanan karbon CO2 hingga 3 juta ton dalam 10 tahun.

Ditargetkan onstream pada 2030, proyek ini memakan nilai investasi sebesar US$105 juta.

Sejatinya, Kementerian ESDM mengklaim hingga saat ini tengah membidik total 15 proyek CCS/CCUS. Seluruhnya ditargetkan rampung dan onstream pada 2030. Seluruh royek itu  memakan nilai investasi sekitar US7,97miliar atau setara Rp123,6 triliun (kurs saat ini).

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, ada 10 Provinsi yang berpotensi menjadi tempat proyek penyimpanan karbon tersebut, dengan rincian:

  • Papua Barat, dengan otensi penyimpanan 550,7 juta ton CO2
  • Jawa Timur dengan penyimpanan 110 juta ton
  • Maluku dengan potensi penyimpanan 70 juta ton
  • Jawa Barat dengan potensi penyimpanan 401,9 juta ton CO2 depleted oil gas dan 2.029 juta CO2 di lapisan saline aquafier
  • Sumatera Tengah dengan potensi penyimpanan 229 juta ton CO2
  • Sumatera Selatan dengan potensi penyimpanan 229 juta ton CO2 depleted oil gas dan 7.650 juta CO2 di lapisan saline aquafier
  • Kalimantan Timur dengan potensi penyimpanan 139,5 juta ton CO2 depleted oil gas
  • Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan dengan potensi penyimpanan 10 juta ton CO2, dan
  • Sulawesi Tengah dengan potensi penyimpanan 19 juta ton CO2.

(ibn/wep)

No more pages