Logo Bloomberg Technoz

Masuk September, Langit Jakarta Masih Kotor Polusi Berbahaya

Ezra Sihite
01 September 2023 09:05

Suasana gedung diselimuti polusi di Jakarta, Rabu (23/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Suasana gedung diselimuti polusi di Jakarta, Rabu (23/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kondisi udara Jakarta masih buruk dan berbahaya bagi kesehatan. Artinya masyarakat Kota Jakarta masih harus waspada bila beraktivitas di luar ruangan. Tak jauh berbeda dengan Kamis (31/8/2023), polusi udara Jakarta pada awal September ini yakni Jumat (1/9/2023) masih di level berbahaya yakni 171 AQI US terpanta melalui website iqair.com pada pukul 08.50 WIB.

Berdasarkan data IQAir, masih di atas 170 sementara kemarin pada  175 AQI US artinya berada di level merah dan berbahaya bagi manusia umum karena berada pada kategori tak sehat yakni indeks 151-200 artinya berbahaya.

Polutan utama di udara yaitu PM2.5 bahkan terukur mencapai 93.5µg/m³ mikrogram per meter kubik, atau lebih buruk 18,7 kali dari standar badan kesehatan dunia atau WHO. Udara di langit Kota Jakarta berada pada level berbahaya dan masih kelabu.

Diketahui pada Agustus 2023, udara Jakarta masih dalam kualitas buruk terus-menerus sekalipun kebijakan instan bekerja dari rumah alias WFH dan uji emisi. Namun langkah cepat itu belum juga menunjukkan dampak positif mengatasi polusi.

Sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan 740 fasilitas kesehatan (faskes) yang dapat menangani masyarakat apabila terjangkit penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akibat udara yang tidak sehat kala polusi terjadi di Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Adapun fasilitas kesehatan yang disiapkan terdiri dari 674 puskesmas , 66 rumah sakit yang seluruhnya di Jabodetabek dan Rumah Sakit Persahabatan sebagai Pusat Respirasi Nasional.