Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Industri Pengolahan dan Tambang Makin Malas Ajukan Kredit

Ruisa Khoiriyah
29 August 2023 12:25

Pekerja mengemas Tolak Angin sachet di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Pekerja mengemas Tolak Angin sachet di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Laju pertumbuhan kredit yang mulai membaik pada Juli memberi optimisme terkait prospek perekonomian domestik di sisa tahun. Akan tetapi, perlambatan penyaluran pembiayaan perbankan untuk jenis kredit investasi, melontarkan kekhawatiran terjadinya pelemahan sektor industri yang lebih serius ketimbang perkiraan.

Bank Indonesia melaporkan, selama Juli lalu laju pertumbuhan kredit perbankan berhasil menapak positif 8,5%, meningkat dibandingkan capaian Juni lalu sebesar 7,76% year-on-year.

Kredit modal kerja dan kredit konsumsi mencetak pertumbuhan positif masing-masing naik 8,1% dan 9,4% pada bulan lalu. Angka itu naik dibanding capaian Juni. 

Akan tetapi, kredit investasi yang banyak menyasar kelompok debitur korporasi, mencatat kinerja lebih buruk dengan perlambatan yang terjadi pada enam dari sembilan sektor usaha. 

Ada tiga sektor yang mencatat perlambatan signifikan. Pertama, sektor industri pengolahan yang hanya tumbuh 7,9%, anjlok dari capaian bulan sebelumnya sebesar 16,4%. Angka Juli itu juga merupakan pertumbuhan terendah sejak Juni 2022.