Logo Bloomberg Technoz

Gangguan Panen dan El Nino Bisa Kerek Inflasi Lebih dari 3%

Krizia Putri Kinanti
22 August 2023 13:45

Hasil panen semangka di Subang, Jawa Barat, Sabtu (29/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Hasil panen semangka di Subang, Jawa Barat, Sabtu (29/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Upaya pemerintah untuk menjaga tingkat inflasi sesuai target sasaran dibayangi oleh risiko gagal panen sebagai dampak kekeringan akibat El Nino. 

Meskipun kondisi ekonomi domestik saat ini relatif stabil, potensi terjadinya gejolak harga pangan dan tekanan inflasi tahun ini tetap diwaspadai. Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menyebut El Nino bisa menjadi tantangan yang berpotensi menggagalkan panen dan mengganggu rantai suplai bahan pangan.

Inflasi yang ditargetkan di kisaran 3% bisa saja meleset lebih tinggi apabila gagal panen dan gangguan produksi lainnya terjadi.

"Tingkat inflasi merupakan game changer yang mendukung pertumbuhan dan stabilitas sektor keuangan. Inflasi semakin terkendali meskipun tantangan El Nino dapat meningkatkan potensi gangguan supply pangan," ujar Andry dalam Bank Mandiri Economic Outlook, Selasa (22/8).

Hingga bulan Juli, inflasi tercatat sebesar 3,08% yoy dan telah kembali dalam target Bank Indonesia di kisaran 2% - 4%. Bank Mandiri memproyeksikan tingkat inflasi Indonesia dapat berada pada retang 3%-3,2% di akhir tahun 2023, lebih baik dibandingkan proyeksi awal yang mencapai 3,6%. Hal ini dapat tercapai apabila pemerintah mampu menerapkan strategi pengelolaan pasokan pangan yang baik.