Logo Bloomberg Technoz

Bappenas: Kerugian Ekonomi Akibat Perubahan Iklim Capai Rp544 T

Sultan Ibnu Affan
21 August 2023 17:25

Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Saat Konfrensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Saat Konfrensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Manoarfa mencatat total potensi kerugian ekonomi yang dialami Indonesia akibat perubahan iklim pada 2020-2024 mencapai Rp544 triliun. Angka ini berasal dari sejumlah masalah yang muncul akibat perubahan iklim pada periode tersebut.

"Karena itu diperlukan sebuah intervensi kebijakan. Dan, potensi kerugian ini berasal dari penggenangan pesisir, kelangkaan air, kecelakaan kapal, penurunan produksi beras, kenaikan wabah penyakit, dan lain sebagainya," kata Suharso di Kantor Bappenas, Senin (21/8/2023)

Berdasarkan data Bappenas, kerugian ekonomi dari tergerusnya kawasan pesisir dan masalah laut lainnya mencapai Rp408 triliun. Rata-rata kenaikan muka air laut Indonesia saat ini berkisar 0,8-1,2 centimeter per tahun.

Bappenas mencatat sebanyak 199 kabupaten kota dan 23 juta masyarakat pesisir akan terendam banjir rob pada 2050 jika pemerintah tak melakukan pencegahan. Selain itu, sekitar 118 hektare wilayah akan terendam banjir dengan potensi kerugian hingga Rp1.576 triliun.

Selain itu, potensi kerugian ekonomi akibat masalah dan krisis air bersih pada 2020-2024 diperkirakan mencapai Rp28 triliun. Berdasarkan data internasional perubahan iklim akan mendorong lebih dari 100 juta penduduk dunia masuk ke garis kemiskinan. Sekitar 4,8 hingga 5,7 miliar pendudukan juga akan mengalami krisis air bersih pada 2050.