Logo Bloomberg Technoz

RAPBN 2024

Krisis Iklim Menghantui Indonesia, Investasi Energi Hijau Krusial

Sultan Ibnu Affan
16 August 2023 17:10

Pekerja meihat tanaman kedelai yang terkena dampak kekeringan di San Jose de la Esquina, Argentina, Kamis (6/4/2023). (Natalia Favre/Bloomberg)
Pekerja meihat tanaman kedelai yang terkena dampak kekeringan di San Jose de la Esquina, Argentina, Kamis (6/4/2023). (Natalia Favre/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan dunia sedang dihadapkan pada potensi krisis akibat perubahan iklim. Dengan demikian, investasi ekonomi hijau dan energi bersih akan menjadi fokus pemerintah ke depan. 

"Dampak fenomena ini memiliki ancaman serius pada kehidupan dan ekonomi dunia, termasuk Indonesia," kata Jokowi dalam Pidato RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan, Rabu (16/8/2023).

Menurut Kepala Negara, transformasi struktur ekonomi dalam mengembangkan sektor yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi krusial. Transisi ke penggunaan energi hijau perlu dilaksanakan secara progresif, tetapi tetap adil dan terjangkau. 

"Potensi nilai ekonomi hayati Indonesia harus kita manfaatkan sebagai faktor penting dalam mengembangkan dan meningkatkan investasi ekonomi hijau di dalam negeri," kata Jokowi. 

Dalam Nota Keuangan RAPBN 2024 dinyatakan ada risiko dari tren Green Subsidy Race di negara-negara maju dalam rangka merespons isu perubahan iklim. Tren tersebut merujuk pada kecenderungan munculnya kompetisi antarnegara dalam memberikan subsidi terhadap pembangunan teknologi hijau dan energi bebas karbon.