Logo Bloomberg Technoz

Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi Dianggap Kurang Berbobot

Pramesti Regita Cindy
17 August 2023 14:00

Presiden Jokowi Saat Pidato kenegaraan sidang tahunan MPR, Rabu (16/8/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi Saat Pidato kenegaraan sidang tahunan MPR, Rabu (16/8/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sidang Tahunan MPR pada Rabu (16/8/2023) yang dimulai dengan hal-hal yang amat politis menuai tanggapan baik dari politikus maupun pengamat. Pidato Presiden Jokowi dianggap kurang berbobot dan memang kental politik sebagaimana pada saat ini adalah tahun politik.

"Tapi intinya memang ya garinglah, pidatonya garing. Tak ada yang signifikan, sehari-hari juga sudah kita lihat," kata pengamat bidang Kebijakan Publik Agus Pambagio saat dihubungi pada Kamis (17/8/2023).

"Ya ini kan tahun politik. Jadi kalau kita tanya tadi misalnya soal HAM soal apa ini kan tidak ada perkembangan yang signifikan. Sekarang kan tahun politik jadi ya yang disinggung itu politiknya dari pidato yang kita dengarkan kan banyak ke sana," lanjut pendiri PH&H Public Policy Interest Group ini.

Apalagi kata dia, Jokowi juga menyinggung soal istilah pak lurah yang disematkan kepadanya. Padahal kata Agus, hal tersebut tak berhubungan dengan kebijakan finansial, hukum dan bidang lainnya.

Dia juga mengomentari soal angka pertumbuhan ekonomi yang di atas 5%. Menurut pengamat tersebut, dampak ke masyarakat juga belum terasa dan hal tersebut tak perlu dibanggakan.