Logo Bloomberg Technoz

Konsumsi China Menguat, Saham Batu Bara RI Menghangat

Muhammad Julian Fadli
27 July 2023 13:05

Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)
Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara melesat naik nyaris 7% dalam sebulan terakhir. Penguatan harga komoditas si batu hitam di market global ini membawa saham-saham pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut meroket.

Sepanjang Juli, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) menguat mendekati 7% secara point-to-point. Dengan menetap pada harga US$134/ton, dan pencapaian tersebut menjadi yang tertinggi dalam sebulan terakhir.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, sentimen yang mendorong kenaikan harga batu bara ialah tingginya permintaan dari market China, sebagai konsumen batu bara terbesar dunia.

Sumber: Bank Dunia

Di mana permintaan batu bara meningkat seiring dengan target pemerintah yang tidak ingin ada pemadaman listrik (Blackout) pada musim panas saat ini. Seperti yang terjadi pada 2022 silam yang sempat memukul perekonomian China.

Selain memanfaatkan jalur impor, China juga menggenjot produksi batu bara dari dalam negerinya. Kantor berita Xinhua memaparkan, produksi batu bara di Provinsi Shanxi pada semester I-2023 tercatat mencapai 678 juta ton.