Logo Bloomberg Technoz

Negara-negara Asia Masuk Tahun Politik, Pemilu harus Dikawal

Ezra Sihite
21 July 2023 12:50

Menlu Retno Marsudi saat memimpin ASEAN Regional Forumdi Jakarta (Dok Kemlu RI)
Menlu Retno Marsudi saat memimpin ASEAN Regional Forumdi Jakarta (Dok Kemlu RI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Forum demokrasi Intersession Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF) 2023 diadakan di Bali yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan sejumlah organisasi masyarakat sipil dan media. 

Acara ini diadakan untuk memperkuat demokrasi dan pentingnya penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) yang berjalan secara demokratis. Diketahui, pada 2023 dan 2024 menjadi tahun krusial bagi kawasan Asia karena sejumlah negara di kawasan ini akan mengadakan pemilu seperti Thailand, Singapura, Kamboja, Indonesia, Pakistan, Bangladesh, dan India.

Oleh karena itu topik demokrasi dan pemilu yang demokratis menjadi relevan untuk disebarkan lewat CSO dan media-media yang ikut dalam forum ini. BCSMF diadakan di Bali pada Kamis (20/7/2023) yang dihadiri pula Dewan Pers, Institute for Peace and Democracy (IPD), Friedrich Ebert Stiftung (FES), Westminster Foundation for Democracy (WFD), Asia Democracy Network (ADN), dan Asia Democracy Research Network (ADRN), sebagaimanaa dirilis dalam keterangan Kemlu RI, Jumat (21/7/2023).

Acara diselenggarakan secara hybrid, dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari kelompok media dan masyarakat madani berbagai negara di kawasan Asia Pasifik bahkan Eropa seperti Timor Leste, Thailand, Australia, Jerman, dan Sri Lanka. Dalam sesi-sesinya ditekankan penyelenggaraan pemilu sebagai langkah pemulihan bagi demokrasi. Apalagi kondisi negara-negara kini dihadapkan pada tantangan pemulihan pascapandemi.

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dalam forum tersebut menyatakan bahwa pemilu adalah salah satu instrumen demokrasi yang memungkinkan negara untuk menjamin hak-hak fundamental warga negaranya. Sementara Resident Director Friedrich Ebert Stiftung (FES), Brigitte Juchems menyoroti beberapa hal penting untuk menciptakan pemilu yang sehat. Untuk mewujudkannya, harus ada pendidikan sipil dan politik bagi masyarakat, keseimbangan gender dalam partisipasi politik, serta kebebasan media.