Logo Bloomberg Technoz

Momen Bersejarah Warga Kanada & AS Melihat Gerhana Matahari

News
09 April 2024 09:49

Warga mengenakan kacamata penglihatan matahari saat melihat gerhana di Air Terjun Niagara, Ontario, Kanada, Senin (8/4/2024). (Al Drago/Bloomberg)

Warga mengenakan kacamata penglihatan matahari saat melihat gerhana di Air Terjun Niagara, Ontario, Kanada, Senin (8/4/2024). (Al Drago/Bloomberg)

 Gerhana matahari total terjadi di benua Amerika Utara. (Al Drago/Bloomberg)

Gerhana matahari total terjadi di benua Amerika Utara. (Al Drago/Bloomberg)

Momen ini dimanfaatkan oleh warga Kanada untuk mengambil gambar dengan kameranya dilengkapi dengan filter di depan lensa. (Al Drago/Bloomberg)

Momen ini dimanfaatkan oleh warga Kanada untuk mengambil gambar dengan kameranya dilengkapi dengan filter di depan lensa. (Al Drago/Bloomberg)

Untuk melihat gerhana matahari total warga menggunakan kacamatab khusus agar dapat melnyaksikan fenomena ini. (Al Drago/Bloomberg)

Untuk melihat gerhana matahari total warga menggunakan kacamatab khusus agar dapat melnyaksikan fenomena ini. (Al Drago/Bloomberg)

Langit pun menjadi gelap meski masih siang hari.  (Al Drago/Bloomberg)

Langit pun menjadi gelap meski masih siang hari. (Al Drago/Bloomberg)

Warga yang menyaksikan bisa melihat matahari tertutup total oleh bulan selama 3 sampai 4 menit. (Al Drago/Bloomberg)

Warga yang menyaksikan bisa melihat matahari tertutup total oleh bulan selama 3 sampai 4 menit. (Al Drago/Bloomberg)

Selain Kanada warga di Bloomington, Indiana, AS juga ramai-ramai menyaksikan fenomena gerhana matahari total ini. (Chet Strange/Bloomberg)

Selain Kanada warga di Bloomington, Indiana, AS juga ramai-ramai menyaksikan fenomena gerhana matahari total ini. (Chet Strange/Bloomberg)

Saat terjadi gerhana matahari total, para ilmuwan melakukan beragam jenis penelitian. (Chet Strange/Bloomberg)

Saat terjadi gerhana matahari total, para ilmuwan melakukan beragam jenis penelitian. (Chet Strange/Bloomberg)

Gerhana Matahari kali ini berlangsung hampir dua kali lebih lama dibandingkan pada tahun 2017.  (Chet Strange/Bloomberg)

Gerhana Matahari kali ini berlangsung hampir dua kali lebih lama dibandingkan pada tahun 2017. (Chet Strange/Bloomberg)

Gerhana Matahari selanjutnya diperkirakan baru akan terjadi pada Agustus tahun 2044. (Chet Strange/Bloomberg)

Gerhana Matahari selanjutnya diperkirakan baru akan terjadi pada Agustus tahun 2044. (Chet Strange/Bloomberg)

Warga mengenakan kacamata penglihatan matahari saat melihat gerhana di Air Terjun Niagara, Ontario, Kanada, Senin (8/4/2024). (Al Drago/Bloomberg)
 Gerhana matahari total terjadi di benua Amerika Utara. (Al Drago/Bloomberg)
Momen ini dimanfaatkan oleh warga Kanada untuk mengambil gambar dengan kameranya dilengkapi dengan filter di depan lensa. (Al Drago/Bloomberg)
Untuk melihat gerhana matahari total warga menggunakan kacamatab khusus agar dapat melnyaksikan fenomena ini. (Al Drago/Bloomberg)
Langit pun menjadi gelap meski masih siang hari.  (Al Drago/Bloomberg)
Warga yang menyaksikan bisa melihat matahari tertutup total oleh bulan selama 3 sampai 4 menit. (Al Drago/Bloomberg)
Selain Kanada warga di Bloomington, Indiana, AS juga ramai-ramai menyaksikan fenomena gerhana matahari total ini. (Chet Strange/Bloomberg)
Saat terjadi gerhana matahari total, para ilmuwan melakukan beragam jenis penelitian. (Chet Strange/Bloomberg)
Gerhana Matahari kali ini berlangsung hampir dua kali lebih lama dibandingkan pada tahun 2017.  (Chet Strange/Bloomberg)
Gerhana Matahari selanjutnya diperkirakan baru akan terjadi pada Agustus tahun 2044. (Chet Strange/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Gerhana matahari total terjadi di benua Amerika Utara pada Senin (8/4), bisa disaksikan di Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada. Momen ini dimanfaatkan oleh ratusan warga untuk menyaksikannya.

Gerhana Matahari kali ini berlangsung hampir dua kali lebih lama dibandingkan dengan gerhana matahari total yang terjadi dari pantai ke pantai di AS pada 2017.

Gerhana Matahari terjadi saat pusat tata surya sedang ada di puncak siklus. Hal yang menyebabkan gelombang medan magnet yang semakin kuat sehingga menghasilkan bintik di Matahari.

Gerhana Matahari selanjutnya diperkirakan baru akan terjadi pada Agustus tahun 2044, dan berpeluang menghasilkan prominences, atau  awan padat gas terionisasi pijar yang diproyeksikan dari kromosfer Matahari ke dalam korona.

(bbn)