Potret Ibu Kota Ukraina Usai Dibombardir 550 Drone & Rudal Rusia
News
04 July 2025 19:45
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rusia melancarkan serangan udara terbesar terhadap Ukraina, bertepatan dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengaku kecewa lantaran gagal meyakinkan Presiden Vladimir Putin melalui percakapan telepon untuk mengakhiri perang.
Ukraina menyatakan bahwa Rusia menembakkan 550 pesawat nirawak dan rudal dalam serangan tersebut selama lebih dari 11 jam yang sebagian besar menyasar Kyiv. Dilaporkan sebanyak 478 target udara berhasil dicegat.
Baca Juga
Kepala Administrasi Militer Kyiv, Tymur Tkachenko menyebut ledakan terdengar di seluruh ibu kota, di mana rumah-rumah warga di lima distrik mengalami kerusakan. Setidaknya satu orang dilaporkan tewas dan 26 orang lainnya mengalami luka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan ini sebagai "pukulan yang sangat signifikan dan sinis," yang dimulai bersamaan dengan pemberitaan media mengenai percakapan telepon antara Trump dan Putin.
Di medan perang, Rusia hanya mencatat kemajuan perlahan dengan korban jiwa yang terus bertambah. Jumlah korban dari Moskow, termasuk yang tewas dan terluka, diperkirakan telah melampaui satu juta orang pada bulan lalu.
Badan rahasia Belanda melaporkan bahwa Rusia juga meningkatkan penggunaan senjata kimia, termasuk kloropikrin, yang tergolong melanggar Konvensi Senjata Kimia.
Kementerian Lingkungan Ukraina mengimbau warga Kyiv untuk tetap berada di dalam rumah karena polusi udara akibat asap serangan meningkat.
(bbn)