Logo Bloomberg Technoz

Potret Ibu Kota Ukraina Usai Dibombardir 550 Drone & Rudal Rusia

News
04 July 2025 19:45

Warga melihat keluar dari apartemen yang rusak setelah serangan udara Rusia di Kyiv, Ukraina, Jumat (4/7/2025). (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Warga melihat keluar dari apartemen yang rusak setelah serangan udara Rusia di Kyiv, Ukraina, Jumat (4/7/2025). (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Rusia melancarkan serangan drone besar-besaran ke ibu kota Ukraina. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Rusia melancarkan serangan drone besar-besaran ke ibu kota Ukraina. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Serangan tersebut beberapa jam setelah Donald Trump mengungkapkan karena gagal mengakhiri perang Rusia di Ukraina. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Serangan tersebut beberapa jam setelah Donald Trump mengungkapkan karena gagal mengakhiri perang Rusia di Ukraina. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Pertahanan udara Ukraina mengatakan Rusia menembakkan 550 pesawat nirawak dan rudal.  (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Pertahanan udara Ukraina mengatakan Rusia menembakkan 550 pesawat nirawak dan rudal. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Sebagian besar setanga tersebut menargetkan Kyiv, dalam serangan semalam yang berlangsung lebih dari 11 jam.  (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Sebagian besar setanga tersebut menargetkan Kyiv, dalam serangan semalam yang berlangsung lebih dari 11 jam. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Ledakan terdengar di seluruh ibu kota saat dampak tercatat di lima distrik kota dan rumah-rumah penduduk rusak. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Ledakan terdengar di seluruh ibu kota saat dampak tercatat di lima distrik kota dan rumah-rumah penduduk rusak. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Setidaknya satu orang tewas dan 26 orang terluka. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Setidaknya satu orang tewas dan 26 orang terluka. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Warga Kyiv didesak untuk tetap di dalam rumah karena tingkat polusi dari asap yang disebabkan oleh serangan. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Warga Kyiv didesak untuk tetap di dalam rumah karena tingkat polusi dari asap yang disebabkan oleh serangan. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Warga melihat keluar dari apartemen yang rusak setelah serangan udara Rusia di Kyiv, Ukraina, Jumat (4/7/2025). (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Rusia melancarkan serangan drone besar-besaran ke ibu kota Ukraina. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Serangan tersebut beberapa jam setelah Donald Trump mengungkapkan karena gagal mengakhiri perang Rusia di Ukraina. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Pertahanan udara Ukraina mengatakan Rusia menembakkan 550 pesawat nirawak dan rudal.  (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Sebagian besar setanga tersebut menargetkan Kyiv, dalam serangan semalam yang berlangsung lebih dari 11 jam.  (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Ledakan terdengar di seluruh ibu kota saat dampak tercatat di lima distrik kota dan rumah-rumah penduduk rusak. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Setidaknya satu orang tewas dan 26 orang terluka. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Warga Kyiv didesak untuk tetap di dalam rumah karena tingkat polusi dari asap yang disebabkan oleh serangan. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rusia melancarkan serangan udara terbesar terhadap Ukraina, bertepatan dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengaku kecewa lantaran gagal meyakinkan Presiden Vladimir Putin melalui percakapan telepon untuk mengakhiri perang.

Ukraina menyatakan bahwa Rusia menembakkan 550 pesawat nirawak dan rudal dalam serangan tersebut selama lebih dari 11 jam yang sebagian besar menyasar Kyiv. Dilaporkan sebanyak 478 target udara berhasil dicegat.

Kepala Administrasi Militer Kyiv, Tymur Tkachenko menyebut ledakan terdengar di seluruh ibu kota, di mana rumah-rumah warga di lima distrik mengalami kerusakan. Setidaknya satu orang dilaporkan tewas dan 26 orang lainnya mengalami luka. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan ini sebagai "pukulan yang sangat signifikan dan sinis," yang dimulai bersamaan dengan pemberitaan media mengenai percakapan telepon antara Trump dan Putin.

Di medan perang, Rusia hanya mencatat kemajuan perlahan dengan korban jiwa yang terus bertambah. Jumlah korban dari Moskow, termasuk yang tewas dan terluka, diperkirakan telah melampaui satu juta orang pada bulan lalu.

Badan rahasia Belanda melaporkan bahwa Rusia juga meningkatkan penggunaan senjata kimia, termasuk kloropikrin, yang tergolong melanggar Konvensi Senjata Kimia.

Kementerian Lingkungan Ukraina mengimbau warga Kyiv untuk tetap berada di dalam rumah karena polusi udara akibat asap serangan meningkat.

(bbn)