Logo Bloomberg Technoz

Ukraina Bangun Pemburu Drone Saat Peperangan dengan Rusia Memanas

Redaksi
04 June 2025 21:15

Teknisi mempersiapkan drone Shrike FPV di perusahaan teknologi militer Skyfall di Ukraina, Kamis (29/5/2025). (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Teknisi mempersiapkan drone Shrike FPV di perusahaan teknologi militer Skyfall di Ukraina, Kamis (29/5/2025). (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Ukraina tengah meningkatkan produksi drone pencegat yang terbukti efektif menembak jatuh Shahed. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Ukraina tengah meningkatkan produksi drone pencegat yang terbukti efektif menembak jatuh Shahed. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Shahed adalah pesawat nirawak satu arah buatan Iran yang diproduksi massal di Rusia dan menjadi senjata andalan. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Shahed adalah pesawat nirawak satu arah buatan Iran yang diproduksi massal di Rusia dan menjadi senjata andalan. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Perusahaan seperti Origin Robotics dari Latvia turut mengirim drone uji untuk membantu Ukraina.  (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Perusahaan seperti Origin Robotics dari Latvia turut mengirim drone uji untuk membantu Ukraina. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

FPV drone telah menjadi senjata utama dalam konflik ini, mampu bergerak cepat dengan muatan peledak ringan. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

FPV drone telah menjadi senjata utama dalam konflik ini, mampu bergerak cepat dengan muatan peledak ringan. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Ukraina kini fokus pada pengembangan drone yang dapat menyerang UAV pengintai dan penyerang Rusia. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Ukraina kini fokus pada pengembangan drone yang dapat menyerang UAV pengintai dan penyerang Rusia. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Teknisi mempersiapkan drone Shrike FPV di perusahaan teknologi militer Skyfall di Ukraina, Kamis (29/5/2025). (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Ukraina tengah meningkatkan produksi drone pencegat yang terbukti efektif menembak jatuh Shahed. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Shahed adalah pesawat nirawak satu arah buatan Iran yang diproduksi massal di Rusia dan menjadi senjata andalan. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Perusahaan seperti Origin Robotics dari Latvia turut mengirim drone uji untuk membantu Ukraina.  (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
FPV drone telah menjadi senjata utama dalam konflik ini, mampu bergerak cepat dengan muatan peledak ringan. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Ukraina kini fokus pada pengembangan drone yang dapat menyerang UAV pengintai dan penyerang Rusia. (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Pertempuran antara Ukraina dan Rusia kini merambah langit, dipicu oleh inovasi pesawat nirawak dari kedua belah pihak.

Serangan udara Ukraina terhadap empat pangkalan militer di Rusia menyebabkan kerusakan signifikan pada armada pembom strategis. Sedangkan Rusia melancarkan serangan drone dan rudal besar-besaran terhadap Kyiv.

Eskalasi ini menandai babak baru dalam perang teknologi, di mana Ukraina mengembangkan pesawat nirawak penangkal untuk menghadapi serangan udara yang kian intens.

Menurut penasihat Menteri Industri Strategis Ukraina, negaranya tengah meningkatkan produksi pesawat nirawak pencegat yang terbukti efektif menembak jatuh Shahed.

Shahed adalah drone satu arah buatan Iran yang diproduksi massal di Rusia dan menjadi senjata andalan dalam serangan udara. Drone pencegat baru yang dikembangkan memiliki harga operasional rendah, bahkan beberapa hanya senilai US$300, jauh lebih murah dibandingkan sistem rudal pertahanan seperti Patriot yang mencapai jutaan dolar.

Drone pencegat memiliki berbagai strategi serangan, dari meledak di dekat target hingga menabrak langsung. Perusahaan seperti Origin Robotics dari Latvia turut mengirim drone uji untuk membantu Ukraina.

Meski demikian, para analis menyebut pesawat nirawak belum sepenuhnya menggantikan peran sistem pertahanan lainnya.

Zelenskiy menyatakan Ukraina memerlukan lebih banyak dukungan dana internasional untuk mempercepat produksi senjata dalam negeri guna melawan serangan Shahed dan rudal canggih Rusia.

FPV drone menjadi senjata utama dalam konflik ini, mampu bergerak cepat dengan muatan peledak ringan. Penggunaan drone tersebut secara luas telah mengubah strategi perang, memaksa tentara menyebar dan memindahkan peralatan jauh dari garis depan.

Ukraina kini fokus pada pengembangan drone yang dapat menyerang UAV pengintai dan penyerang Rusia, meski tantangan teknis tetap ada karena kemampuan manuver dan perlengkapan kamera drone musuh yang semakin canggih.

(red)