Kekhawatiran Surplus Dorong Harga Minyak ke Level Terendah
News
31 December 2025 07:30

Bloomberg News
Bloomberg, Harga minyak dunia bersiap mencatatkan kerugian tahunan terdalam sejak pandemi 2020. Pelemahan harga ini dipicu oleh kekhawatiran akan surplus pasokan yang diprediksi bakal mendominasi sentimen pasar dan aktivitas perdagangan hingga memasuki tahun baru.
Minyak mentah patokan AS, West Texas Intermediate (WTI), terpantau berada di bawah US$58 per barel, berada di jalur penurunan bulanan kelima berturut-turut dengan total kemerosotan mencapai hampir 20% tahun ini. Sementara itu, Brent untuk pengiriman Maret ditutup di atas US$61. Fokus jangka pendek para pelaku pasar kini tertuju pada pertemuan OPEC+ mendatang, laporan industri AS yang cenderung bearish, serta serangkaian ketegangan geopolitik.
Harga minyak mentah merosot tahun ini seiring melonjaknya pasokan dari OPEC+ dan para pesaingnya, di saat pertumbuhan permintaan global justru melambat. Lembaga-lembaga pemantau utama, termasuk Badan Energi Internasional (IEA), memprediksi akan terjadi surplus besar tahun depan. Bahkan sekretariat OPEC—yang biasanya lebih optimistis dibanding lembaga lain—juga memproyeksikan surplus yang moderat.
Anggota OPEC+ dijadwalkan mengadakan pertemuan melalui konferensi video pada 4 Januari mendatang. Menurut keterangan tiga delegasi, kelompok ini diperkirakan akan mempertahankan rencana untuk menunda kenaikan pasokan lebih lanjut di tengah bukti kuatnya surplus pasar.






























