Prosesi penutupan perdagangan akan ditandai dengan penandatanganan Sertifikat Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2025 oleh Inarno Djajadi. Tidak terdapat laporan kehadiran presiden maupun menteri dalam rangkaian acara tersebut.
Kondisi ini melanjutkan tren dua tahun sebelumnya. Pada penutupan perdagangan BEI 2024, seremoni juga tidak dihadiri pejabat setingkat menteri dan dipimpin oleh Inarno Djajadi selaku Kepala Eksekutif OJK Pasar Modal. Acara kala itu difokuskan pada pemaparan capaian pasar modal sepanjang tahun berjalan.
Hal serupa terjadi pada penutupan perdagangan 29 Desember 2023, yang tidak mencatat kehadiran pejabat eksekutif pusat. Penyelenggaraan acara lebih dikelola oleh otoritas pasar modal dan manajemen BEI.
Kondisi tersebut berbeda dengan sejumlah tahun sebelumnya. Pada penutupan perdagangan 2022, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin secara resmi menutup perdagangan BEI secara daring. Saat itu, IHSG mencatat pertumbuhan positif sekitar tiga persen dengan rata-rata nilai transaksi harian sekitar Rp14 triliun dan kapitalisasi pasar yang meningkat.
“Berbagai capaian perdagangan Bursa Efek Indonesia tersebut menjadi pijakan positif bagi pelaku pasar untuk menatap optimis perekonomian di tahun 2023, seraya tetap diikuti dengan kewaspadaan dan kehati-hatian,” ujar Wapres saat itu.
Sementara pada 2021, penutupan perdagangan dilakukan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menyampaikan perbaikan kinerja pasar saham pasca tekanan pandemi.
“Bursa ditutup di indeks 6.581,48,” kata Airlangga pada penutupan perdagangan BEI, Kamis (30/12/2021).
Adapun pada 2020, seremoni penutupan perdagangan BEI dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Setahun sebelumnya, pada penutupan perdagangan 2019, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir langsung menutup perdagangan dan menekankan pentingnya perlindungan investor ritel di pasar modal.
Dengan demikian, penutupan perdagangan BEI tahun 2025 menegaskan pergeseran pola seremoni dalam beberapa tahun terakhir, di mana otoritas pasar modal dan regulator menjadi pihak utama yang memimpin agenda penutupan bursa, tanpa kehadiran pejabat negara di tingkat menteri maupun presiden.
(dhf)


























