Logo Bloomberg Technoz

Sepanjang 2025, IHSG Sentuh 24 Kali Rekor Tertinggi

Recha Tiara Dermawan
30 December 2025 14:25

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/11/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/11/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2025, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) sebanyak 24 kali. Capaian tersebut disampaikan Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam konferensi pers penutupan perdagangan BEI tahun 2025 di Jakarta, Selasa (30/12).

“Tiap hari tutup (perdagangan) saya hitungin, setahun ini 24 kali all time high (ATH). Jadi, kita bisa lihat bahwa tentu saja pencapaian ini tidak saja merupakan kerja dari OJK, SRO, dan Bursa, tapi ini sumbangsih kita semua, termasuk stakeholder pasar modal. Kalau kita bicara stakeholder pasar modal, tentu saja termasuk rekan-rekan media,” ujar Iman.

Iman menjelaskan, perjalanan IHSG sepanjang 2025 tidak terlepas dari dinamika global yang cukup menantang, khususnya pada paruh pertama tahun ini. Pada periode tersebut, ketidakpastian global dan geopolitik menekan pergerakan pasar saham domestik.


“Di paruh pertama tahun 2025 ini, indeks kita yang merah dan biru itu adalah indeks kita turun bahkan sampai kondisi terendah di 5.996,” jelasnya.

Menurut Iman, terdapat sejumlah faktor utama yang menyebabkan tekanan signifikan terhadap IHSG pada paruh pertama 2025. Faktor pertama berasal dari kondisi global, terutama ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif dagang resiprokal AS, yang berdampak pada sentimen pasar dan menekan IHSG hingga menyentuh level terendah 5.996.