Logo Bloomberg Technoz

“Ekspor akan naik pada bulan-bulan ke depan seiring lonjakan permintaan,” ujar Gnanasekar Thiagarajan, Head of Trading and Hedging Strategies di Kaleesuwari Intercontinental, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Permintaan, lanjut Thiagarajan, akan meningkat karena pada Februari 2026 ada dua momentum besar. Itu adalah Ramadan dan Tahun Baru Imlek.

Analisis Teknikal

Jadi bagaimana proyeksi harga CPO untuk hari ini, Selasa (30/12/2025)? Apakah bakal turun lagi atau bisa bangkit berdiri?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih bertahan di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 50. Namun, posisi CPO sepertinya cenderung netral karena berada di ambang batas.

Namun, investor perlu waspada karena indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sudah sangat jenuh beli (overbought).

Untuk perdagangan hari ini, harga CPO rasanya masih bisa turun lagi. Cermati pivot point di MYR 4.026/ton. Dari ini, harga CPO berisiko mengetes support MYR 4.012-4.009/ton.

Target paling pesimistis atau resisten terjauh adalah MYR 3.955/ton.

Andai harga CPO bisa bangkit, maka target resisten terdekat ada di MYR 4.054/ton. Jika tertembus, maka ada harapan menguji MYR 4.058-4.082/ton.

Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MYR 4.115/ton.

(aji)

No more pages