Logo Bloomberg Technoz

Ekosistem Desa Astra Dorong Kemandirian Sosial 2025


Tokoh Penggerak Kampung Berseri Astra Rammang-Rammang, Zainal Abidin (tengah), bersama masyarakat dalam upaya menjaga kawasan karst Ramman(Dok. Astra)
Tokoh Penggerak Kampung Berseri Astra Rammang-Rammang, Zainal Abidin (tengah), bersama masyarakat dalam upaya menjaga kawasan karst Ramman(Dok. Astra)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sepanjang tahun 2025, Astra menegaskan komitmennya dalam memperkuat masyarakat desa melalui program kontribusi sosial yang terintegrasi dan berkelanjutan. Fokus utama diarahkan pada empat pilar strategis, yakni kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan, yang seluruhnya dirancang untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat desa sekaligus menciptakan dampak jangka panjang.

Ekosistem program kontribusi sosial Astra tidak berdiri sendiri, melainkan dirajut dalam pendekatan berbasis komunitas. Dua program unggulan menjadi payung besar implementasi, yaitu Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards serta pengembangan Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra. Melalui pendekatan ini, penguatan kapasitas desa dilakukan secara menyeluruh dan terukur.

Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro menegaskan bahwa pendampingan yang konsisten dan kolaboratif menjadi kunci keberhasilan program Astra dalam memperkuat kapasitas dan kemandirian desa agar dampak sosialnya berkelanjutan dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa.

“Melalui pendampingan yang konsisten dan kolaboratif, Astra berupaya menciptakan program unggulan berbasis komunitas desa yang diharapkan tidak hanya menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga mempersiapkan masyarakat menghadapi tantangan masa depan. Ketika komunitas memiliki kapasitas, inovasi, dan kesempatan untuk tumbuh melalui penguatan potensi dan kemandirian desa, dampak sosial yang tercipta akan lebih berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” terang Djony.

Hingga akhir 2025, SATU Indonesia Awards telah memberikan apresiasi kepada 79 penerima tingkat nasional dan 713 penerima tingkat provinsi. Penghargaan ini menjadi bentuk dukungan Astra terhadap generasi muda penggerak perubahan yang berperan aktif membangun komunitasnya dari tingkat akar rumput.

Peran para penerima apresiasi tersebut tidak berhenti pada pengakuan semata. Astra mengintegrasikan kontribusi mereka ke dalam program Kampung dan Desa binaan, sehingga gagasan dan inovasi yang lahir dari generasi muda dapat diperluas dampaknya dan berkelanjutan dalam ekosistem desa.

Ekspansi Dampak Desa Sejahtera Astra

Seremoni pelepasan ekspor perdana produk Coffee Wood dan Coconut Rope Dog Chew dari Desa Sejahtera Astra Purworejo, Jawa Tengah, ke Eropa dan Amerika Serikat (Dok. Astra)

Diluncurkan sejak 2018, Desa Sejahtera Astra berkembang menjadi platform kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, komunitas, start-up, hingga Kelompok Usaha Desa (KUD) terlibat dalam pengembangan produk unggulan desa binaan Astra.

Pengembangan ekonomi desa difokuskan pada tiga klaster utama. Klaster tersebut meliputi pertanian beserta produk olahannya, kelautan dan perikanan, serta sektor wisata, kriya, dan budaya. Pendekatan klaster ini memungkinkan desa mengoptimalkan potensi lokal sesuai karakter wilayah masing-masing.

Hingga akhir 2025, Desa Sejahtera Astra telah menjangkau lebih dari 210.426 penerima manfaat di berbagai sektor. Program ini juga mendampingi lebih dari 1.515 kampung dan desa di sejumlah provinsi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa dengan nilai aktivitas ekspor yang mencapai Rp411 miliar.

Pada pilar kesehatan, Astra menjalankan program yang menitikberatkan pada ibu, anak, remaja, dan masyarakat sekitar. Di Desa Sejahtera Astra Rammang-Rammang, Sulawesi Selatan, penguatan kesehatan berjalan beriringan dengan pengembangan desa wisata. Edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan sanitasi, serta pengelolaan kebersihan kawasan wisata menjadi bagian penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sehat.

Pilar pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia desa. Di Desa Sejahtera Astra Bumiaji, Kota Batu, ruang belajar komunitas dikembangkan sebagai pusat literasi dan peningkatan kapasitas masyarakat. Program ini didorong oleh Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 Bidang Kewirausahaan, Anjani Sekar Arum, yang mengedepankan pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas.

Penguatan pendidikan juga diperluas melalui literasi digital dan pembelajaran berbasis teknologi. Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023 Bidang Teknologi, Reza Permadi, menjadi motor penggerak pendekatan ini. Di Desa Sejahtera Astra Bugisang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, program pendidikan digital berhasil meningkatkan pendapatan desa sekitar Rp50–60 juta per tahun melalui perluasan pasar dan pengembangan paket wisata edukatif.

Pada pilar lingkungan, Astra menitikberatkan pada pemulihan ekosistem dan praktik berkelanjutan berbasis masyarakat. Di Padang Pariaman, Sumatra Barat, Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 Bidang Lingkungan Ritno Kurniawan mendorong transformasi mata pencaharian dari pembalakan liar menjadi ekowisata berkelanjutan.

Melalui pengembangan Ekowisata Nyarai, sekitar 170 warga atau 80% di antaranya merupakan mantan pembalak liar beralih profesi menjadi pemandu wisata. Langkah ini menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pilar kewirausahaan difokuskan pada penguatan ekonomi lokal dan akses pasar. Di Desa Sejahtera Astra Semedo, Banyumas, peran Akhmad Sobirin sebagai Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2016 Bidang Kewirausahaan berhasil meningkatkan nilai tambah produk gula semut berbasis komunitas. Jumlah petani berkembang dari 25 orang menjadi lebih dari 1.500 petani, dengan harga jual meningkat signifikan.

Keberhasilan serupa juga tercatat di berbagai daerah lain. Desa Sejahtera Astra Purworejo, Jawa Tengah, mencatatkan ekspor Coffee Wood dan Coconut Rope Dog Chew ke Eropa dan Amerika Serikat senilai Rp43,52 miliar, disertai peningkatan pendapatan masyarakat hingga 70%.

Sementara itu, Desa Sejahtera Astra Pandeglang, Banten, berhasil melakukan ekspor perdana 5.000 ekor ikan mas sinyonya ke Vietnam. Di wilayah timur Indonesia, Desa Sejahtera Astra Bajawa, Nusa Tenggara Timur, mengekspor 15 ton kopi ke Thailand dengan nilai lebih dari Rp1,65 miliar yang melibatkan lebih dari 200 petani.

Capaian lintas wilayah tersebut menegaskan bahwa pemberdayaan komunitas yang dilakukan secara konsisten dan kolaboratif mampu menghadirkan perubahan nyata. Dengan integrasi empat pilar kontribusi sosial, Astra terus membangun fondasi pembangunan desa yang berorientasi pada keberlanjutan dan kemandirian.

Ke depan, Astra menyatakan akan terus memperkuat pemberdayaan komunitas melalui integrasi inisiatif dalam payung Desa Sejahtera Astra. Langkah ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals Indonesia.