Rumah BUMN BRI Dorong UMKM Naik Kelas Berkelanjutan

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk terus mempertegas perannya sebagai penggerak utama pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia. Melalui pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan, BRI menghadirkan berbagai inisiatif yang dirancang untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan kapasitas usaha, memperluas pasar, serta memperkuat daya saing di tengah dinamika ekonomi.
Salah satu program unggulan yang menjadi tulang punggung strategi pemberdayaan tersebut adalah Rumah BUMN. Inisiatif ini difungsikan sebagai pusat pelatihan, pendampingan, dan pengembangan bisnis yang menjangkau pelaku UMKM di berbagai daerah. Melalui Rumah BUMN, BRI tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membangun pola pikir kewirausahaan yang lebih adaptif dan profesional.
Keberadaan Rumah BUMN menjadi ruang belajar sekaligus ekosistem kolaborasi bagi pelaku usaha. Di dalamnya, UMKM mendapatkan akses terhadap pelatihan manajemen, penguatan branding, pengembangan produk, hingga pemanfaatan teknologi digital. Pendekatan ini dirancang agar UMKM tidak hanya bertahan, tetapi mampu tumbuh secara berkelanjutan.
Salah satu kisah sukses yang lahir dari program ini adalah La Suntu Tastio, UMKM asal Depok, Jawa Barat, yang bergerak di bidang produksi tas berbahan tenun, kulit, dan batik. Usaha yang berdiri sejak 2010 ini memanfaatkan bahan baku dari pengrajin lokal, sehingga setiap produknya membawa nilai budaya sekaligus mendukung rantai ekonomi masyarakat.
Pada awal perjalanannya, La Suntu Tastio menghadapi tantangan besar dalam membangun kepercayaan pasar. Produk berbahan kain tradisional kerap dipersepsikan kurang modern dan sulit bersaing dengan produk pabrikan. Namun melalui konsistensi kualitas dan inovasi desain, perlahan usaha ini mulai diterima oleh berbagai segmen konsumen.
Pemilik La Suntu Tastio, Indari, melihat kebutuhan untuk membawa usahanya ke tingkat yang lebih profesional. Keputusan bergabung dengan Rumah BUMN Jakarta binaan BRI menjadi langkah strategis dalam memperkuat arah bisnis dan menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.
“Saya bergabung dengan Rumah BUMN Jakarta binaan BRI karena ingin membawa La Suntu Tastio naik kelas secara lebih profesional. Sebagai UMKM yang sudah berjalan cukup lama, saya merasa perlu pendampingan yang tidak hanya fokus pada produk, tetapi juga strategi usaha. Perubahan yang paling terasa setelah menjadi binaan adalah cara pandang saya dalam mengelola bisnis menjadi lebih terarah, lebih percaya diri, dan lebih siap untuk memperluas pasar,” ujarnya.
Pendampingan yang diberikan Rumah BUMN memberikan dampak nyata terhadap transformasi usaha. Indari mendapatkan pelatihan usaha, pendampingan pengembangan produk, serta kurasi yang membantu memastikan produknya sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain itu, keikutsertaan dalam berbagai bazar dan pameran membuka peluang promosi yang lebih luas.
Pemanfaatan layanan digital BRI juga menjadi bagian penting dalam mendukung operasional usaha. Digitalisasi transaksi membantu meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan, terutama saat mengikuti kegiatan penjualan langsung dan pameran.
“Selama menjadi binaan, saya mendapatkan berbagai pelatihan usaha, pendampingan pengembangan produk dan branding, kurasi produk, serta kesempatan mengikuti bazar dan pameran. Dalam operasional sehari-hari, saya menggunakan layanan BRImo dan QRIS BRI, yang sangat membantu mempermudah transaksi, terutama saat mengikuti bazar dan penjualan langsung. Layanan digital BRI membuat pengelolaan keuangan usaha menjadi lebih praktis dan efisien,” ungkapnya.
Saat ini, La Suntu Tastio telah mempekerjakan sepuluh orang dan terus memperluas jangkauan pasarnya secara nasional. Produk yang dihasilkan tidak hanya mengedepankan fungsi dan estetika, tetapi juga membawa cerita budaya dari setiap helai tenun yang digunakan. Hal ini menjadi nilai tambah yang memperkuat identitas merek di mata konsumen.
Ekosistem Pemberdayaan UMKM Berbasis Kebutuhan
Keberhasilan La Suntu Tastio mencerminkan efektivitas pendekatan pemberdayaan yang dijalankan BRI melalui Rumah BUMN. Program ini dirancang tidak seragam, melainkan menyesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing pelaku usaha. Dengan demikian, pendampingan yang diberikan menjadi lebih relevan dan berdampak nyata.
Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menegaskan bahwa transformasi UMKM hanya dapat tercapai melalui akses pemberdayaan yang tepat sasaran. Menurutnya, Rumah BUMN bukan sekadar ruang pelatihan, tetapi menjadi simpul pembinaan jangka panjang bagi UMKM.
“La Suntu Tastio adalah contoh konkret bagaimana UMKM mengalami transformasi nyata ketika mendapatkan akses terhadap pemberdayaan yang relevan, termasuk pemanfaatan layanan digital BRI yang mendukung operasional usaha secara efektif. Rumah BUMN bukan hanya ruang pelatihan, tetapi menjadi simpul pemberdayaan jangka panjang yang disiapkan untuk mencetak UMKM tangguh dan berdaya saing. BRI akan terus memperkuat infrastruktur pemberdayaan ini agar semakin banyak UMKM di seluruh Indonesia bisa naik kelas secara berkelanjutan,” pungkas Akhmad.
Melalui penguatan Rumah BUMN, BRI berupaya menciptakan ekosistem UMKM yang saling terhubung dan berdaya tahan tinggi. Kolaborasi, inovasi, serta adopsi teknologi menjadi kunci utama dalam mendorong pelaku usaha agar mampu bersaing di pasar yang semakin terbuka.
Komitmen BRI terhadap pemberdayaan UMKM menunjukkan bahwa penguatan ekonomi nasional dimulai dari akar rumput. Dengan pendekatan yang konsisten dan berorientasi jangka panjang, BRI terus mengambil peran strategis dalam mencetak UMKM yang tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia.
































