Sejumlah saham–saham infrastruktur yang menjadi pendorong penguatan IHSG, saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melesat 10,8%, saham PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) yang menguat 10,5%, dan saham PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) terapresiasi 8,67%.
Senada, saham properti juga ikut menguat i.a, saham PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) terbang 27,1%, saham PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP) melesat 25%, dan saham PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) yang menguat 13%.
Saham LQ45 yang berisikan saham–saham unggulan juga ikut menghijau menyusul saham lainnya, hingga menjadi penopang laju IHSG antara lain, saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) melesat 3,64%, dan saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan kenaikan 2,69%.
Tren bullish juga terjadi pada saham LQ45 berikut, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menguat 2,2%, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melejit 2,19%. Dan juga saham PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) melesat 1,86%.
Melansir riset Panin Sekuritas, menjelang Libur Natal, IHSG ditutup menguat biarpun tipis pada Sesi I siang hari ini.
IHSG dibuka menguat pagi tadi hingga level tertinggi nya di Sesi I tercatat 8.611,3, dan bergerak di zona merah pada interval perdagangan Sesi I, namun meningkat kembali sebelum penutupan Sesi I siang hari ini.
“Kami menilai volatilitas IHSG hingga akhir sesi I dipicu oleh aksi profit taking saham-saham konglomerasi dan berkapitalisasi besar menjelang Libur Natal besok,” papar Panin.
Pergerakan indeks domestic berbanding terbalik dengan penutupan Bursa AS yang menghijau semalam seiring kembali naiknya saham-saham berbasis AI.
Sedang, nilai tukar Rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya seiring dengan pelemahan US$ yang datang karena rilis data ekonomi AS yang tumbuh dengan laju tercepat selama dua tahun yakni sebesar 4,3% YoY pada 3Q25 (vs 2Q25: 3,8% YoY).
Sementara itu, mengutip Mirae Asset Sekuritas, Bursa Saham Asia juga bergerak cenderung mendatar pada hari perdagangan terakhir menjelang Libur Natal.
IHSG ditutup relatif datar pada sesi pertama perdagangan Rabu di level 8.587,49, terang Phintraco Sekuritas, dari sisi teknikal, terbentuk sinyal death cross antara MA–5 dan MA–20 yang diikuti oleh pelebaran histogram MACD di area negatif yang mengindikasikan meningkatnya tekanan jual dalam jangka pendek.
“Sejalan dengan kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melemah dan berada dalam kisaran 8.550 – 8.600 pada sesi kedua perdagangan hari ini,” sebut analisis Phintraco.
(fad)





























