Pada 2024, lanjut dia, ada kebutuhan uang tunai terkait Pemilu di Komisi Pemilihan Umum di tingkat pusat dan daerah, jadi hal itu membuat kebutuhan uang tunai lebih tinggi tahun lalu.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan, alokasi tersebut ditetapkan berdasarkan perhitungan perseroan atas kebutuhan uang tunai yang diproyeksikan akan meningkat di masyarakat saat musim liburan Nataru.
"Kami berupaya untuk memastikan kesiapan uang tunai, jaringan kantor, dan bale by BTN dapat memenuhi kebutuhan nasabah di tengah meningkatnya mobilitas dan aktivitas ekonomi selama libur Natal dan Tahun Baru," kata Ramon.
Detailnya, Ramon menyebut dari total dana tunai tersebut, BTN mengalokasikan sebanyak Rp6,82 triliun atau 35% dari total dana untuk pengisian mesin ATM BTN di seluruh Indonesia. Sementara sisanya Rp12,85 triliun atau 65% dari total dana akan dianggarkan untuk kas pada seluruh outlet BTN di berbagai daerah.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyiapkan uang tunai sebesar Rp15,49 triliun untuk periode libur akhir tahun 2025 hingga awal 2026. Dana tersebut disiapkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah melalui jaringan kantor cabang serta mesin ATM/CRM selama periode 21 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
"Kami akan menyiapkan sinergi kesiapan jaringan layanan baik di 1.039 kantor cabang BSI maupun e-channel," kata Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna dalam keterangannya, dikutip Selasa (16/12/2025).
"Saat ini kami juga terus memastikan pasokan uang tunai di berbagai channel tersebut, terutama pada seluruh mesin ATM yang siap melayani selama 24 jam," jelasnya.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan kebutuhan uang tunai secara net sebesar Rp25 triliun pada periode Nataru 2025/2026. Dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan transaksi tunai masyarakat selama 33 hari, sejak 1 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
Corporate Secretary Bank Mandiri Adhika Vista mengatakan, sekitar Rp2 triliun dari dana tersebut disiapkan untuk memenuhi kebutuhan harian pengisian 12.958 unit ATM/CRM yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami memperkirakan transaksi nasabah pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2026 akan mengalami peningkatan," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Adhika Vista, dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025).
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk mengalokasikan uang tunai sebesar Rp21 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat selama periode libur Nataru.
Sebagai perbandingan, pada periode Nataru 2024 realisasi kebutuhan uang tunai BRI tercatat mencapai Rp21,5 triliun. Angka tersebut menjadi salah satu acuan dalam penyusunan proyeksi kebutuhan kas tahun ini, dengan mempertimbangkan tren digitalisasi yang semakin masif.
"Kami melihat pertumbuhan penggunaan layanan digital banking yang signifikan, sehingga kebutuhan uang tunai tidak lagi sebesar tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, kami tetap memastikan ketersediaan kas yang memadai agar kebutuhan transaksi masyarakat tetap terpenuhi selama periode Natal dan Tahun Baru," kata Direktur Operations BRI Hakim Putratama.
Terakhir, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengalokasikan uang tunai sebesar Rp19,51 triliun. Alokasi tersebut disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas transaksi selama 11 hari, mulai 22 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, kesiapan likuiditas ini difokuskan pada pengisian jaringan ATM dan CRM, serta penyediaan kas di outlet kantor cabang agar layanan transaksi tunai tetap berjalan optimal sepanjang libur akhir tahun.
(lav)































