Melalui format market dan forum, peserta tidak hanya memperoleh wawasan industri, tetapi juga kesempatan nyata untuk membangun jejaring, mempresentasikan karya, membuka peluang kerja, serta menjalin kolaborasi produksi.
Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Agustini Rahayu, menegaskan bahwa penyelenggaraan BAFM 2025 memiliki peran strategis dalam memperkuat subsektor animasi sebagai bagian dari ekonomi kreatif nasional.
“BAFM 2025 kami pandang sebagai instrumen penting dalam mendorong nilai tambah ekonomi kreatif berbasis Intellectual Property nasional,” kata Agustini Rahayu, Senin (22/12).
Menurutnya, melalui forum dan market ini, potensi IP animasi Indonesia tidak hanya diperkenalkan, tetapi juga diarahkan untuk masuk ke rantai nilai industri, membuka peluang investasi, serta menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.
“Di saat yang sama, kegiatan ini turut berperan dalam pengembangan sumber daya manusia kreatif agar memiliki kompetensi dan daya saing global,” tegasnya.
Direktur AMKA Animation, Herman Umbu Billy, menyampaikan bahwa BAFM 2025 lahir dari kebutuhan nyata industri kreatif Indonesia akan ruang temu yang mempertemukan karya, talenta, dan ekosistem industri secara berkelanjutan.
“BAFM 2025 kami rancang sebagai ruang strategis bagi kreator dan pelaku industri untuk saling terhubung, belajar, dan bertumbuh bersama. Indonesia memiliki kekayaan cerita, talenta muda, dan potensi IP yang sangat besar,” kata Herman Umbu Billy.
Ia menambahkan, melalui BAFM, kami ingin memastikan potensi tersebut memiliki jalur yang jelas menuju industri, pasar, dan kolaborasi nyata, sekaligus menempatkan Bali sebagai hub penting dalam ekosistem film animasi nasional.
Sebagai penyelenggara, AMKA Animation berperan sebagai inisiator dan penggerak ekosistem dengan fokus pada pengembangan IP serta penguatan jejaring antara kreator, studio, investor, institusi pendidikan,
komunitas, dan pemerintah.
Melalui BAFM 2025, AMKA Animation menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif nasional sekaligus memperkuat posisi Bali sebagai salah satu hub penting ekosistem animasi Indonesia.
BAFM 2025 juga menjadi bagian dari upaya sinergi antara pelaku industri dan pemerintah dalam mendukung agenda pengembangan ekonomi kreatif, khususnya subsektor animasi dan film, yang memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi berbasis inovasi dan talenta muda.
(tim)
































