RI Mau Pangkas Produksi 2026, Harga Nikel Bisa Tembus US$17.000
Azura Yumna Ramadani Purnama
21 December 2025 10:00

Bloomberg Technoz, Jakarta – Analis komoditas memprediksi pemangkasan produksi bijih nikel Indonesia pada 2026 menjadi 250 juta ton dapat menjadi langkah untuk menyeimbangkan pasar dan menyelamatkan harga yang sedang tertekan. Harga nikel dunia pada 2026 diprediksi bergerak di level US$17.500—US$18.500 per ton.
Analis komoditas dan Founder Traderindo Wahyu Laksono memandang pemangkasan pasokan dari Indonesia yang saat ini menjadi pemegang pangsa pasar nikel lebih dari 50% tersebut akan memaksa harga naik.
Terlebih, lanjut dia, harga nikel saat ini dipandang sudah mendekati atau bahkan di bawah biaya produksi bagi penambang di luar Indonesia.
“Jika pemangkasan sebesar ini turun sekitar 34% dari target 2025 yang sebesar 379 juta ton benar-benar terealisasi, para analis memperkirakan adanya pergeseran level harga,” kata Wahyu ketika dihubungi, Minggu (21/12/2025).
“Sejumlah lembaga keuangan seperti DBS dan analis pasar memperkirakan harga bisa kembali terangkat ke level US$17.500—US$18.500 per ton pada 2026,” tegas dia.





























