Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, karyawan, regulator, dan pemegang saham, atas kolaborasi serta kepercayaan yang telah terbangun.
Kedua perusahaan membawa keunggulan jaringan yang saling melengkapi. Moratelindo merupakan penyedia Network Access Provider (NAP) dan Internet Service Provider (ISP) yang telah beroperasi sejak tahun 2000, serta dikenal sebagai salah satu pemilik jaringan tulang punggung serat optik terbesar di Indonesia.
Hingga September 2025, Moratelindo memiliki lebih dari 57 ribu kilometer jaringan serat optik dan enam pusat data dengan kapasitas total 3,3 megawatt. Perusahaan ini melayani lebih dari 16,8 ribu pelanggan korporasi, hampir satu juta homepass, serta lebih dari 296 ribu pelanggan ritel.
Sementara itu, MyRepublic Indonesia, anak usaha DSSA, merupakan penyedia layanan fiber to the home (FTTH) dengan basis pelanggan ritel yang luas.
Per September 2025, MyRepublic Indonesia melayani lebih dari 1,52 juta pelanggan ritel, memiliki jaringan serat optik lebih dari 58 ribu kilometer, serta menjangkau lebih dari 8,7 juta homepass dengan layanan internet hingga 1 Gbps.
Direktur Utama dan CEO Moratelindo, Jimmy Kadir, menilai penggabungan ini sebagai langkah transformasional bagi perseroan.
“Cakupan jaringan dan kapasitas infrastruktur yang saling melengkapi dapat menghadirkan layanan yang lebih stabil, cepat, dan cakupan lebih luas bagi pelanggan, sekaligus mempercepat ekspansi jaringan secara optimal,” katanya.
Adapun poin utama dalam rencana merger ini antara lain Moratelindo menjadi entitas yang bertahan, dengan MyRepublic Indonesia bergabung ke dalam PT Ekamas Mora Republik Tbk. Setelah penggabungan efektif, DSSA akan menjadi pemegang saham pengendali secara tidak langsung atas entitas hasil merger tersebut.
Rencana merger ini telah memperoleh persetujuan dari Direksi dan Dewan Komisaris masing-masing perusahaan dan selanjutnya akan diajukan untuk mendapatkan persetujuan regulator serta pemegang saham. Apabila seluruh persyaratan terpenuhi, penyelesaian proses penggabungan ditargetkan berlangsung pada semester pertama 2026.
(dhf)
