Logo Bloomberg Technoz

CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika ringgit terapresiasi, maka CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

Secara fundamental, harga CPO juga terbenam karena ekspektasi penurunan permintaan. Amspec Agri memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-15 Desember ambruk 16,4% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan Intertek Testing Services memperkirakan koreksinya di 15,9%.

Analisis Teknikal

Jadi bagaimana perkiraan harga CPO untuk hari ini, Selasa (16/12/2025)? Apakah bakal turun lagi atau bisa bangkit berdiri?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO terjebak di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 39. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 51. Menghuni area beli (long) tetapi masih relatif lemah,

Untuk perdagangan hari ini, harga CPO sepertinya punya potensi untuk naik. Cermati pivot point di MYR 4.083/ton.

Dari situ, harga CPO berpeluang menguji resisten MYR 4.105/ton yang merupakan Moving Average (MA) 10. Target resisten berikutnya adalah MA-20 di MYR 4.112/ton.

Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MYR 4.179/ton.

Namun kalau turun lagi, maka harga CPO bisa mengetes support MYR 3.966/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga ke arah MYR 3.956/ton yang merupakan support terjauh.

(aji)

No more pages