Logo Bloomberg Technoz

Namun, terdapat perspektif yang kontras, yakni McKinsey & Co. melaporkan rencananya untuk meningkatkan perekrutan junior, memproyeksikan peningkatan 12% dalam jumlah karyawan di Amerika Utara untuk 2026, dan menegaskan bahwa AI “tidak membunuh pekerjaan tingkat pemula”.

Demikian pula, beberapa analis memperingatkan ada penurunan perekrutan tingkat pemula dimulai dengan pergeseran ekonomi pascapandemi dan pengetatan moneter, bukan akibat AI. 

Pada September 2025, tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) untuk lulusan perguruan tinggi baru usia 20-24 tahun berada di angka 9,5%, dibandingkan dengan 4,3% secara keseluruhan. Selain itu, perkiraan global, contohnya laporan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) Future of Jobs 2025 masih memperkirakan adanya pertumbuhan sebesar 78 juta pekerjaan baru pada 2030, bahkan ketika 92 juta orang kehilangan pekerjaan, yang menggarisbawahi perlunya peningkatan keterampilan berskala besar.

Lowongan Kerja Level Pemula Turun Tajam

Tren utama yang tampak di banyak studi adalah penurunan tajam dalam lowongan pekerjaan tingkat pemula. Beberapa sumber melaporkan bahwa perekrutan untuk lulusan baru sudah melemah secara signifikan sejak 2023. 

Di sektor teknologi, di ​​Inggris, Institute of Student Employers (ISE) melaporkan bahwa peran lulusan teknologi turun sebesar 46% pada 2024, dengan penurunan tambahan sebesar 53% yang diproyeksikan bakal terjadi pada 2026. Lalu, analisis terkait oleh Stanford Digital Economy Lab menemukan penurunan 67% dalam lowongan pekerjaan teknologi tingkat pemula di AS antara 2023 dan 2024. 

Lebih jauh, analisis LinkedIn mencatat bahwa industri teknologi AS menambahkan 267.000 pekerjaan teknologi informasi atau IT pada 2022, tetapi kemudian kehilangan 48.600 pekerjaan pada 2023 dan 22.300 lagi pada 2024 – banyak di antaranya adalah posisi junior.

Secara keseluruhan, peran tingkat pemula dalam pengembangan software, analisis data, dan dukungan IT telah dipangkas karena tool AI mengotomatiskan pengkodean dan pemecahan masalah secara rutin.

Di samping itu, data di seluruh Inggris memperlihatkan bahwa perekrutan lulusan secara keseluruhan turun 8% pada tahun akademik 2024/2025 – penurunan tahunan pertama sejak 2020. Kontraksi ini dipimpin oleh sektor teknologi dan farmasi, sektor yang paling banyak memperjakan para lulusan.

Pimpinan eksekutif ISE mencatat “ini adalah pasar yang sulit bagi mahasiswa dan kaum muda pada umumnya… tidak banyak perputaran di pasar tenaga kerja dan kaum muda menderita”. Di Jerman, data dari situs lowongan kerja Stepstone menunjukkan penurunan drastis dalam lowongan pekerjaan pemula yang diiklankan, yang mengindikasikan tren serupa secara internasional.

Analisis agregat dari postingan lowongan kerja online pun mengonfirmasi berkurangnya iklan lowongan kerja tingkat pemula. Misalnya, The Stepstone Group menganalisis 4 juta iklan lowongan kerja dari 2020-2025 dan menemukan bahwa posisi tingkat pemula telah turun ke pangsa terendah sepanjang sejarah.

Pada kuartal I-2025, pangsa pekerjaan yang terdaftar sebagai “tingkat pemula” adalah 45% di bawah rata-rata lima tahun – bahkan lebih rendah daripada bulan-bulan awal lockdown COVID-19. Tren umum ini berlaku di banyak negara dan industri.

Meski statistik resmi kerap tertinggal, beberapa angka jadi gambaran pergeseran baru-baru ini. Di AS, tingkat pengangguran untuk lulusan perguruan tinggi muda usia 20-24 tahun dengan gelar sarjana atau lebih tinggi naik menjadi 9,5% pada September 2025, hampir dua kali lipat dari tingkat pengangguran umum untuk orang dewasa. Tingkat ini merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, sebagai konteks, puncaknya mencapai 10,9% pada awal pandemi 2020 lalu, yang menandakan tekanan di antara para pendatang baru di dunia kerja. 

Sebaliknya, pada tingkat pengangguran untuk semua pekerja berpendidikan tinggi tetap rendah secara historis sekitar 2-3%. Data ini menunjukkan bahwa meskipun perekonomian secara keseluruhan mungkin tumbuh, keuntungannya tak sampai ke posisi tingkat pemula.

10 Profesi yang Paling Berpeluang Digantikan oleh AI (Bloomberg Technoz/Asfahan)

(wep)

No more pages