“Beliau minta untuk itu terus diperhatikan termasuk peringatan dini dari BMKG untuk beberapa daerah yang mungkin di Natal dan Tahun Baru ini akan mengalami peningkatan curah hujan,” ujar Prasetyo.
Menurut Prasetyo, perhatian terhadap peringatan dini cuaca ini penting agar langkah antisipasi dapat dilakukan lebih awal, terutama di daerah yang berpotensi mengalami peningkatan curah hujan selama periode libur akhir tahun.
Selain peringatan cuaca, Prabowo juga meminta jajaran terkait memastikan kesiapan fasilitas umum serta layanan pendukung lainnya agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman.
“Beliau juga ingin memastikan ini sudah minggu kedua menjelang Natal dan Tahun Baru semua fasilitas-fasilitas umum,” katanya.
Prabowo turut menekankan pentingnya menjaga ketersediaan dan stabilitas bahan pokok serta bahan makanan di tengah meningkatnya aktivitas masyarakat.
“Termasuk ketersediaan bahan-bahan pokok dan bahan makanan diminta untuk dijaga kestabilannya di tengah masyarakat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru,” imbuhnya.
Sebelumnya, BMKG telah mengingatkan bahwa kondisi atmosfer beberapa hari ke depan berpotensi memicu bencana hidrometeorologis.
Selain itu, BMKG juga meminta masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, termasuk memastikan drainase tidak tersumbat. Langkah ini penting untuk mengurangi risiko banjir di tengah peningkatan curah hujan akibat sistem cuaca yang sedang aktif tersebut.
Kepala BMKG Teuku Faisal mengimbau warga menyiapkan kebutuhan dasar sebagai langkah antisipasi.
“Mohon dapat menyiapkan bahan makanan dan mengamankan benda-benda berharga di rumah, agar apabila terjadi cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi terjadinya bencana hidrometeorologis, kita semua akan lebih siap,” tuturnya.
Potensi bencana yang diwaspadai meliputi banjir, tanah longsor, hingga gelombang tinggi, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa hingga Nusa Tenggara dan kawasan barat Sumatra. BMKG menegaskan bahwa informasi terbaru akan terus diperbarui melalui kanal resmi.
Faisal menegaskan bahwa koordinasi pusat dan daerah akan terus dilakukan untuk memastikan respons cepat jika terjadi kondisi darurat.
Dengan dua sistem cuaca aktif yang memiliki potensi dampak tidak langsung terhadap Indonesia, BMKG kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mengabaikan peringatan dini yang dikeluarkan setiap saat.
(dhf)





























