Pengenaan dilakukan kepada komoditas dore (batangan emas murni) dalam bentuk bongkah, ingot, batang tuangan, dan bentuk lainnya. Kemudian, ada juga emas atau paduan emas dalam bentuk Tidak ditempa berbentuk granules dan bentuk lainnya, tidak termasuk dore.
Purbaya sebelumnya mengestimasikan negara akan berpotensi dapat tambahan penerimaan lewat penerapan BK emas senilai sekitar Rp3 triliun.
Hal tersebut ia ungkapkan langsung saat merespons pertanyaan Wakil Ketua Komisi XI Dolfie Othniel FP dalam rapat bersama di Gedung Parlemen Jakarta, Senin (8/12/2025) kemarin.
"Itu targetnya ke penerimaan dari penerapan bea keluar emas dan batu bara berapa?," tanya Dolfie. Purbaya lantas kembali merespons untuk penerapan BK emas setidaknya mampu menambah penerimaan sekitar Rp3 triliun.
Sementara, untuk batu bara diestimasikan akan menambah sekitar Rp20 triliun. Namun, untuk BK batu bara hingga saat ini masih dalam pembahasan bersama Kementerian terkait.
(ell)
