"Tapi yang listrik, listrik kita masih up and down. Jadi, kita terus koordinasi dengan PLN untuk soal ini, kita targetnya bisa 75% dulu lah," ujar dia.
Menurut Nezar, pihaknya menargetkan daerah-daerah yang masih kritikal dan membutuhkan bantuan telekomunikasi. Hal ini bertujuan agar memperlancar jalur bantuan logistik ke daerah-daerah yang terdampak.
"Kalau pemulihan jaringan kita terus, itu tim kita di sana bekerja 24 jam. Jadi ada tim balai monitoring (pemantauan) bersama dengan satgas (satuan tugas) yang kita buat bersama dengan opsel, operator seluler, itu terus bekerja di sana," kata Nezar.
Lanjut dia, Kemkomdigi RI terus memantau dan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah daerah (pemda), posko Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi di mana kebutuhan sinyal itu harus terpenuhi.
"Tapi kendalanya itu tadi, karena suplai listrik itu belum normal gitu ya. Dan kita berharap bisa segera normal kembali," ucap Nezar.
Namun hingga kini, dia menyebut total BTS yang sudah aktif kurang lebih 52% atau tepatnya masih sekitar 3 ribuan. "Jadi kalau yang aktif sekitar 52%, ya separuhnya gitu lho," ujar Nezar.
(far/spt)
