Selain itu, Kemendiktisaintek juga telah mensiapkan dua skema untuk menanggulangi bencana di Aceh dan Sumatra. Pertama tahap penanggulangan darurat yang akan dilakukan hingga 31 Desember 2025.
"Fokus pada penanganan kebutuhan mendesak, distribusi logistik, layanan kesehatan darurat dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk penyelamatan jwa dan pemulihan awal," ungkap Fauzan.
Sedangkan yang kedua adalah tahap pemulihan yang akan dimulai pada 1 Januari 2026. "Tahap ini terdiri dari program rehabilitasi jangka menengah, pemulihan ekonomi berkelanjutan, rekonstruksi sanitasi, dan edukasi mitigasi bencana untuk membangun ketahanan jangka panjang, termasuk dukungan perbaikan infrastruktur seperti jembatan," tambahnya.
Lalu, Fauzan menambahkan, kementerian pendidikan tinggi juga telah mengalokasikan dana Rp46 miliar dari program pengabdian pada masyarakat. Ini merupakan satu dari empat program yang disiapkan.
"Lalu program lainnya adalah penggalangan dana dan pengadaan bantuan langsung dari para pegawai, unit kerja, PTN, LLDIKTI dan lainnya terkumpul dana Rp7 miliar. Selain itu ada juga bantuan bagi mahasiswa dan dosen yang terdampak bencana dengan total anggaran Rp75,9 miliar. Total keseluruhan dana yang digalang Kemendiktisainstek Rp129 miliar," tutup Fauzan.
(spt)































